Disebut Pernah Dukung Capres, Ustaz Felix Siauw Klarifikasi Begini

Mediaumat.id – Menjawab sebutan pernah mendukung salah satu pasangan calon di Pilpres 2014 maupun Pilkada DKI Jakarta 2017, Dai Muda dan Inspirator Hijrah Nasional Ustaz Felix Siauw mengatakan, kala itu ia hanya menyampaikan perihal ketaatan kepada Allah SWT kepada para calon.

“Yang kita sampaikan adalah bahwa mereka harus taat kepada Allah, taat kepada hukum Allah, harus menerapkan hukum Allah, itu saja,” tegasnya dalam Dialog: Pernah Dituduh Dukung Prabowo di Pilpres, Ini Kata Ustaz Felix Siauw! di kanal YouTube Refly Harun, Senin (10/10/2022).

Hanya, sambungnya, sebagaimana kendaraan yang enggak bakalan bisa berjalan ketika kondisi netral, ia pun telah menentukan posisi keberpihakan. “Kita harus menentukan posisi kita di mana. Maka posisi saya sudah jelas,” tuturnya.

Tak kurang dari itu, kata sosok pendakwah keturunan Tionghoa tersebut, selama si calon hanya memegang narasi-narasi Islam, di situlah ia bakal menyatakan keloyalan.

Penting dipahami sebelumnya, ketika negeri ini didirikan, dengan sangat legawa para pejuang menyatakan kemerdekaan negeri adalah atas berkat rahmat Allah yang Mahakuasa.

Tak ayal, ucap Felix menerangkan, ungkapan tersebut menjadi bukti pengakuan bahwasanya negara ini memang didirikan dengan semangat tertentu yaitu mengabdi kepada Tuhan penguasa semesta alam.

Terlebih, selama narasi dimaksud senantiasa dijunjung tinggi, ia pun mengaku bakal mendukung siapa pun calonnya. “Selama narasi ini dijunjung tinggi, selama orang-orang memperjuangkan narasi ini maka kita pun mendukung siapa pun dia. Tetapi begitu narasi ini ditinggalkan silakan cari spotlight yang lainnya,” ulasnya.

Artinya, ia tidak suka dengan sebuah gaya kepemimpinan dengan menjadikan Islam sebagai sesuatu yang selalu dikambinghitamkan. “Mereka (para penguasa) seolah-olah menjadikan something to blame (sesuatu untuk disalahkan) adalah Islam,” jelasnya.

Sebutlah program deradikalisasi yang dijalankan sejak tahun 2017 oleh beberapa instansi, justru ia baca sebagai upaya deislamisasi berikut segala macam bukti yang ada.

Pasalnya, sekali lagi ia utarakan, seolah-olah tidak ada masalah besar di negeri ini kecuali sikap islami dan yang dikaitkan dengan itu. “Masalah terbesar di Indonesia enggak ada lain cuma satu, islami, radikal, kadrun dan segala macam. Tetapi yang lain enggak jadi masalah,” paparnya.

Celakanya, kata Felix, seolah-olah apa pun yang masyarakat lakukan tidak masalah asal tidak islami. “Anda bisa jadi seorang koruptor asal jangan jadi seorang yang islami, Anda bisa menjadi seseorang yang misalnya contoh, tidak setia kepada negara asal Anda jangan jadi seorang yang islami,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: