Direktur ImuNe: Pemerkosaan Muslimah Uighur Akibat Pengabaian Pemimpin Dunia Islam
Mediaumat.news – Menanggapi paparan media Inggris Reuters yang menyebut wanita Uighur yang berada di kamp-kamp pemerintah Cina menjadi sasaran pemerkosaan, pelecehan, hingga penyiksaan, menurut Direktur Institut Muslimah Negarawan (IMuNe) Dr. Fika Komara, itu adalah harga mahal yang harus dibayar akibat sikap ignorance atau pengabaian pemimpin dunia Islam.
“Ini adalah harga mahal yang harus dibayar akibat sikap ignorance atau pengabaian pemimpin dunia Islam yang terbelenggu dengan kebutuhan utang ribawi mereka kepada Cina,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Jumat (05/02/2021).
Ia mengatakan, pemerkosaan sistematis terhadap Muslimah Uighur adalah konsekuensi menyakitkan dari sikap diam banyak pemerintah dunia Islam terhadap kebengisan Cina selama bertahun-tahun ini. Mereka tunduk pada Cina tapi membiarkan kaum Muslimah yang merupakan kehormatan umat, dinodai kesuciannya dan dirampas kemuliaannya, padahal syariat Islam jelas-jelas menyerukan penjagaan kehormatan perempuan adalah salah satu maqashid syariah yang agung.
Fika mengingatkan, kepedulian Amerika Serikat dan sikap kerasnya terhadap Cina bukanlah harapan bagi umat Muslim. Isu Uighur bagi Amerika hanya menjadi komoditas politik untuk menekan dan meredam pengaruh Cina seperti halnya dalam isu Hongkong yang Amerika juga ikut bermain.
“Tidak ada yang bisa kita harapkan dari negara kampiun kapitalisme yang tangannya berlumuran darah umat Islam,” tegasnya.
Ia menilai, tidak ada cara lain agar Muslim Uighur merdeka menjalankan ajaran agamanya selain menciptakan kekuatan geopolitik Islam yang independen, yang tidak akan membiarkan politik ketundukan terhadap kekuatan kufur membelenggunya. Kekuatan yang bukan sekadar wacana, tetapi pernah dirasakan sendiri oleh Cina saat menghadapi Panglima Qutaibah bin Muslim yang membuat Cina bertekuk lutut pada Khilafah Umayyah.[] Agung Sumartono