Direktur FIWS: Invasi Rusia ke Ukraina Beresiko terhadap Banyak Pihak

Mediaumat.id – Direktur FIWS (Forum on Islamic World Studies) Farid Wadjdi menilai invasi Rusia ke Ukraina beresiko terhadap banyak pihak.

“Banyak pihak yang meragukan akan terjadi invasi besar-besaran yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina. Kenapa? Karena sangat beresiko terhadap banyak pihak,” tuturnya pada Kabar Petang: Tensi Menurun, Rusia Berlari Melayani Kepentingan AS? Kamis (17/2/2022) di kanal Youtube Khilafah News.

Ia mengungkapkan ada tiga poin resiko invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, yaitu:

Pertama, beresiko kepada Ukraina sendiri. “Invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, kemungkinan akan menimbulkan korban yang cukup besar dari Ukraina,” ungkapnya.

Kedua, beresiko bagi Rusia. “Invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dengan pengerahan pasukan dalam jumlah besar akan menyedot sumber daya Rusia yang begitu besar, baik politik maupun keuangan termasuk dampak-dampak ekonomi setelah invasi yang dilakukan oleh Rusia,” ungkapnya.

“Diketahui perekonomian dunia sangat rendah atau sangat melambat termasuk di Rusia karena itu kalaulah Rusia memaksakan diri untuk invasi akan menyebabkan terjadi jebakan yang kedua bagi mereka. Sebagaimana hal yang sama terjadi pada Soviet ketika mereka masuk ke perang Afghanistan yang menyedot energi sumber keuangan yang sangat besar. Bahkan hal itu oleh banyak pihak disebutkan sebagai salah satu faktor penting dalam keruntuhan Uni Soviet,” jelasnya.

Menurutnya, Rusia akan berpikir keras untuk melakukan invasi atau tidak ke Ukraina. Apalagi kalau perang itu akan membutuhkan waktu yang cukup panjang, mengingat perimbangan militer Ukraina itu tidak bisa diremehkan begitu saja. Ditambah lagi kemungkinan ada dukungan NATO bagi Ukraina apabila terjadi invasi Rusia di Ukraina.

Ketiga, apabila terjadi invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina akan cukup merepotkan posisi Amerika Serikat. “Selama ini Amerika memihak pada Ukraina. Tentu saja Amerika akan menjadi tulang punggung utama jika Amerika terlibat dalam perang Ukraina dengan membawa NATO-nya. Jika membicarakan NATO maka Amerika yang paling diandalkan,” ujarnya.

“Sementara kita tahu perekonomian Amerika yang sedang dalam keadaan melemah sekarang ini. Alih-alih mereka akan membuka front baru seperti Ukraina, di Afghanistan saja Amerika mundur karena beban perang yang sangat besar. Karena kalau terjadi perang ini tugas yang sangat merepotkan Amerika meskipun nanti mengandalkan NATO,” tambahnya.

Ia mengatakan Eropa sendiri juga akan berpikir keras kalau terjadi invasi terhadap Ukraina ini, karena sampai saat ini Rusia merupakan pemasok gas yang penting untuk Eropa.

“Bagaimana pun serangan/invasi Ukraina atau invasi Rusia ke Ukraina itu akan mengganggu pasokan gas ke Eropa dan diketahui Eropa lumayan bergantung gasnya kepada Rusia. Jadi apakah ini kemudian menjadi perang yang besar? Banyak pihak yang meragukan,” pungkasnya. [] Ageng Kartika

Share artikel ini: