Direktur FAKTA: Agenda Pemerintah Soal Ekonomi Umat Menemukan Jalan Buntu

Mediaumat.news – “Presiden Joko Widodo menunjuk Menag diantaranya untuk berfokus mengurus ekonomi umat dan industri halal, maka ini pertanyaan besar dan dipastikan menemukan jalan buntu, jika tetap mengadopsi kapitalisme liberal.” Terang analis Forum Analisis dan Kajian Kebijakan Untuk Transparansi Anggaran (FAKTA),  Yuli Sarwanto kepada jurnalis mediaumat.news.

“Pemerintah perlu paham bahwa ada cacat serius dalam sistem Kapitalisme dan ketidakmampuannya untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dunia di bawah Kapitalisme” papar Yuli.

Yuli menjelaskan ada yang paling serius dari kegagalan konsep ekonomi di Indonesia.

“Kegagalan besarnya adalah terciptanya cabang-cabang ekonomi non-riil yang memungkinkan kekayaan negara-negara untuk muncul berkali-kali lebih besar dari ukuran perekonomian yang sebenarnya.” Imbuhnya.

Ia menegaskan hal ini telah menciptakan suatu ilusi, yang pasti akan menyebabkan keruntuhan besar.

“Kekuatan-kekuatan yang mendorong ke arah ekonomi non-riil meliputi pasar saham, perbankan dan sistem keuangan yang berbasis riba, dan diasingkannya emas dan perak dari basis sistem moneter. Ini keliru.” Ujar Yuli.

Yuli memberikan solusi bahwa Islam adalah satu-satunya alternatif pengganti yang layak bagi Kapitalisme.

“Islam memiliki ide-ide dan pikiran-pikiran yang dirumuskan dengan baik dan memiliki sistem yang terstruktur dengan baik. Selain itu, Islam memiliki catatan sejarah penerapan lebih dari 1300 tahun yang menunjukkan bahwa Islam mampu menghasilkan sistem produktif yang dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah manusia yang paling dasar seperti makanan, keamanan, kesehatan, pendidikan dan stabilitas.” Terang Yuli.

“Masalah satu-satunya pada hari ini hanyalah bahwa Islam tidak diterapkan dalam kerangka negara dan masyarakat.” Pungkasnya. []Asrul

Share artikel ini: