Mediaumat.news – Terkait viralnya pesan liar berantai di media sosial sejak kemarin yang di antaranya bertuliskan \\Menurut informasi dari BIN target utama adalah Jakarta… di Surabaya hanya pengalihan konsentrasi aparat… sejak HTI dibubarkan… mereka berikrar mati syahid dengan menebar teror di mana-mana…\\, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto menegaskan itu merupakan fitnah yang sangat keji.
“Itu fitnah sangat keji. Sikap HTI terkait PTUN sudah sangat jelas: menolak. Dan penolakan itu diwujudkan dengan mengajukan banding. Tidak terpikir sama sekali bagi HTI untuk melakukan tindak kekerasan apalagi teror seperti yang disebut oleh pesan liar berantai itu!” tegasnya kepada mediaumat.news, Selasa (15/5).
Ia juga membeberkan sesaat setelah sidang PTUN usai, Ketua HTI Ustadz Rokhmat S Labib sudah berpesan kepada massa yang memadati jalan sekitar gedung PTUN untuk pulang dengan tenang dan menghindari keributan. “Bila ada yang melakukan hal itu (keributan, red) dipastikan itu bukan dari HTI. Saat itu juga massa sujud syukur. Jadi dimana logikanya, HTI bersumah mau mati syahid dengan menebar teror di mana-mana?” ungkapnya.
Ismail kembali menegaskan. “Sekali lagi, itu fitnah sangat keji. Laknat Allah untuk tukang fitnah! Sikap HTI terhadap bom Surabaya juga sangat jelas. Mangutuk karena hal itu bertentangan dengan ajaran Islam!” bebernya.
HTI juga telah menegaskan garis perjuangannya untuk meraih tujuannya dengan cara dakwah, tanpa kekerasan, dan tanpa angkat senjata. Perkara ini merupakan thariqah (metode baku) Rasulullah SAW yang tidak boleh berubah.
Berikut link berita sikap HTI terkait bom Surabaya:
[] Joko Prasetyo