Di Tengah Milenial, Wartawan Senior Ini Antusias Jadi Peserta Training Jurnalistik Muslim

Jpeg

Mediaumat.news – Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat, menjadi kata pepatah yang mendorong insan manusia untuk terus belajar sepanjang usia. Dan setidaknya, motivasi ini juga dipegang kuat wartawan senior satu ini.
Namanya adalah Eddy Dharmawan (45), yang kini bergabung di salah satu media daring lokal Kalimantan Selatan.
Wajahnya mudah dikenali, karena menjadi salah satu peserta berumur dibanding lainnya. Lantaran teman-teman sekelilingnya, jauh lebih belia, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, pemuda masjid, hingga aktivis organisasi keIslaman.
Meski lebih tua, ternyata tidak mengendorkan semangat Eddy, untuk tetap setia mendengarkan rangkaian materi, yang dibawakan narasumber dari Forum Jurnalis Muslim Banua (ForJiMBa).
Walaupun juga sudah lama mendalami ilmu komunikasi massa, ia kembali mempelajarinya dari dasar, saat mengikuti training Jurnalistik Muslim, yang difasilitasi Angkatan Muda Masjid Besar At-Taqwa, dan Borneo Millenial Course, di serambi Masjid at-Taqwa, Jalan Jendral Ahmad Yani Kilo Meter 4,5, Banjarmasin, kamis (07/03/19).
“Untuk menuntut ilmu itu tidak memandang umur. Jadi untuk itu saya berniat mengikuti pelatihan ini, workshop ini, yang diadakan oleh remaja Masjid At-Taqwa atau AMMBA ya. Jadi selain itu kita akan bertambah ilmu, ilmu itu tidak akan lekang kalau kita masih mencari ilmu sampai akhir hayat kita,” ujar Eddy, saat diwawancarai di sela training.
Gelaran ini menjadi roadshow perdana ForJimBA, guna mewujudkan visi hadirnya satu jurnalis di setiap satu masjid.
Apalagi targetnya adalah kaum milenial, yang saat ini dominan menggunakan media sosial. Sehingga mereka turut disasar untuk mendapat siar Islam lewat platform yang sama.
“Tujuan menyampaikan informasi ni tentunya dalam rangka semakin menyebar luaskan kebaikan, atau dalam istilahnya amar ma’ruf nahi mungkar, bisa semakin diketahui masyarakat, tidak hanya yang ada di tempat pelaksanaan kegiatan, tapi juga yang menyaksikan di luar atau membaca di luar”, jelas Budian Noor, Trainer Jurnalistik Muslim, yang juga redaktur pelaksana Surat Kabar Umum Radar Banjarmasin, saat diwawancarai usai memberikan materi.
Budi juga memberikan tips menarik agar produktif membuat berita, yakni dengan menulis apa saja informasi yang didapat, sambil belajar memperbaiki diri.
Total ada sekitar 56 peserta yang mengikuti acara ini, hingga ada yang datang dari luar kota Banjarmasin. Kebanyakan mengaku tertarik, karena program seperti ini jarang diadakan untuk masyarakat luas, khususnya kepada milenial.
“Iya tambahan ilmunya banyak banget, soalnya memang kan memang jarang ya dapat yang info-info kayak gini,” aku Nadia, Mahasiswi Politeknik Kesehatan Banjarmasin.
Nadia juga tertarik, untuk berkontribusi lebih dalam perluasan sebaran siar Islam nantinya.
Usai kegiatan, salah satu peserta mendapat hadiah menarik, yakni Retno, dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), usai menuntaskan tantangan instruktur, dalam pembuatan berita.
Acara ini turut didukung penuh salah satu wartawan senior lainnya, dari salah satu media cetak besar Kalsel, Ibrahim Ashabirin, yang bahkan tertarik untuk ikut bergabung ke dalam Forum Jurnalis Muslim Banua (ForJiMBa)
“Program ini sungguh bagus sekali, alangkah baiknya untuk lebih sering diadakan,” harapnya ketika dihubungi usai acara. []Ahmad
Share artikel ini: