Di Era Putra Salman, Kaum Yahudi Kembali Ke Semenanjung Arab

Delegasi Yahudi akan mengunjungi Arab Saudi atas undangan Liga Dunia Muslim yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Syeikh Muhammad Al-Issa (arabic.cnn.com, 4/5/2019).

*** *** ***

Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama mengusir kaum Yahudi dari Semenanjung Arab, maka lihatlah tingkah rezim keluarga Saud yang akan membawa mereka kembali. Hal memalukan ini terungkap melalui undangan resmi Liga Dunia Muslim yang diwakili oleh Sekretaris Jenderalnya Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, yang mengatakan bahwa kunjungan itu akan diadakan pada Januari 2020 .

Berita tersebut dikonfirmasi oleh surat kabar Israel berbahasa Arab milik kementerian luar negeri entitas Yahudi, yang mengatakan: “Untuk pertama kalinya, delegasi Yahudi akan mengunjungi Arab Saudi.”

Hal tersebut terjadi dalam kerangka kesepakatan abad ini yang tengah diusahan oleh Trump untuk diterapkannya, dalam upaya untuk menormalisasi hubungan para penguasa Muslim dengan Yahudi. Sementara para penguasa lainnya di kawasan Timur Tengah—UEA, Qatar, dan lainnya—telah  mengumumkannya kepada publik. Begitu pun para penguasa keluarga Saud di bawah Putra Salman juga mengumumkannya.

Akan tetapi umat Islam harus melawan rencana-rencana tersebut dan mencegahnya, sebab mereka melayani musuh-musuh umat, dan memungkinkan mereka untuk mendominasi semua potensi umat, baik yang bersifat materi, pemikiran dan akidah, di samping itu Allah subhānahu wa ta’āla melarang kaum kafir penjajah memiliki kekuasaan atas umat Islam: “dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” (TQS An-Nisā’ [4] : 141).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallama melarang berkumpulnya dua agama di Semenanjung Arab: “Tidak berkumpul dua agama di Semenanjung Arab.” (HR. Imam Malik). Artinya bahwa umat Islam harus menjadikan Islam satu-satunya, sebagaimana yang diturunkan kepada Nabi kita yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallama, yang mengontrol dan mendominasi agama dan ideologi lainnya.

Allah subhānahu wa ta’āla berfirman: “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (TQS At-Taubah [9] : 33).

Namun semua itu tidak akan pernah terwujudkan kecuali dengan mengembalikan sistem Islam ke dalam kekuasaan, yang tercermian dalam negara Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah. Allah subhānahu wa ta’āla berfirman: “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.” (TQS Al-Māidah [5] : 49). [DR Abdullah Batheb – Yaman]

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 06/05/2019.

Share artikel ini: