Dewan Militer Sudan Batalkan Perjanjian

Pada Selasa (4/6), Ketua Dewan Militer Sudan Abdul Fattah Al-Burhan mengumumkan pembatalan semua perjanjian dengan perwakilan pengunjuk rasa di depan Komando Umum Angkatan Bersenjata. Padahal, dia sebelumnya setuju untuk berbagi kekuasaan dengan mereka, selama tiga tahun, dalam masa transisi. Bahkan, dia mengumumkan akan mengadakan pemilihan dalam waktu 9 bulan, dan menyatakan bahwa dirinya siap untuk berdialog. Sehari sebelumnya, junta militer mencoba membubarkan aksi protes duduk di Khartoum tengah secara paksa. Dan tragisnya, sekitar 60 orang tewas ketika tentara menerobos aksi protes duduk tersebut.

Perkembangan mengerikan ini terjadi setelah Dewan Militer melakukan kontak dengan dua rezim di Mesir dan Arab Saudi, di mana mereka mendorong Dewan Militer untuk membubarkan para pengunjuk rasa di depan Komando Umum Angkatan Bersenjata.

Dan ketika tampak oleh Dewan Militer bahwa banyak orang tidak mendukung para pemimpin pengunjuk rasa, orientasi sekuler mereka, serta hubungan mereka dengan negara-negara Barat, di mana mereka tidak berbeda dari rezim Bashir. Bahkan mereka juga mulai menyerang kampanye dakwah Islam, seperti yang mereka lakukan dengan menyerang beberapa aktivis Hizbut Tahrir. Mereka menyiksa salah satu aktivis yang begitu jujur mencintai negerinya ini, mencegahnya melakukan shalat, serta menghinanya. Dengan demikian, mereka tengah membuktikan bahwa mereka akan menjadi sama buruknya dengan rezim Bashir jika mereka berkuasa.

Padahal semua tahu bahwa para aktivis Hizbut Tahrir menghubungi Dewan Militer dan memintanya untuk menyerahkan kekuasaa kepada Hizbut Tahrir karena ia ahli dan layak untuk itu. Mereka juga menyerahkan rancangan konstitusi Islam, sehingga inilah yang membuat marah rezim Mesir dan Saudi, serta kekuatan di belakang mereka, Amerika. Akan tetapi tidak peduli berapa lama, Islam pasti akan kembali berkuasa, sekalipun orang-orang kafir, dan mereka yang mengikutinya, serta mereka yang setia kepadanya, yang begitu membenci dan ketakutan akan kembalinya Islam! (kantor berita HT, 8/6/2019).

Share artikel ini: