Dewan Kerjasama Teluk Serukan DK PBB untuk Mewajibkan Entitas Yahudi Hentikan Perang di Gaza
Pada hari Ahad (9/6), negara-negara Teluk Arab menyerukan “gencatan senjata segera dan mengakhiri genosida terhadap rakyat Palestina” di Jalur Gaza, yang telah menjadi sasaran serangan brutal oleh entitas Yahudi tanpa henti sejak 7 Oktober lalu.
Dalam pernyataan akhir sesinya yang ke-160, yang diadakan di Doha, Dewan Menteri Dewan Kerja Sama Teluk meminta “Dewan Keamanan untuk mengambil keputusan yang mengikat berdasarkan Bab Tujuh Piagam PBB yang menjamin kepatuhan pasukan pendudukan terhadap gencatan senjata dan mengakhiri genosida segera terhadap rakyat Palestina, serta pemindahan paksa mereka.”
Pernyataan tersebut menyerukan “pemberian bantuan kemanusiaan dan pemulihan kehidupan normal di Jalur Gaza.” Dan juga meminta Dewan Keamanan untuk menerapkan resolusi sebelumnya mengenai konflik Arab dengan entitas Yahudi.
Namun entitas Yahudi terus melanjutkan perang meskipun mereka pertama kali diajukan di hadapan Mahkamah Internasional dengan tuduhan melakukan genosida, dan meskipun Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi, pada tanggal 25 Maret, untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza.
Alih-alih memobilisasi tentara mereka, negara-negara Teluk malah memanggil komunitas internasional, yang merupakan pendukung terbesar entitas Yahudi. Apakah negara-negara ini benar-benar menyerukan komunitas internasional untuk mengakhiri perang, atau mereka hanya sekedar seruan untuk menjaga reputasi dan tahta mereka?
Para penguasa negara-negara Arab, termasuk negara-negara Teluk dan seluruh negara-negara Muslim, adalah para antek dan pengikut kaum kafir penjajah, bahkan mereka adalah musuh umat dan agamanya, mereka adalah ujung tombak kaum kafir penjajah di negara-negara Muslim, dan mereka berupaya keras memerangi Islam, menyebarkan kerusakan dan keburukan, serta membiarkan umat tersandera oleh musuh-musuh Islam, juga kegagalan mereka dalam menolong rakyat Gaza terlihat jelas.
Liga Arab, Dewan Kerjasama Teluk, dan Organisasi Konferensi Islam adalah alat negara-negara penjajah Barat untuk mempertahankan hegemoni mereka dan melaksanakan rencana mereka untuk melawan Islam, dan membuat umat Islam terpecah-belah, serta menjarah kekayaannya.
Satu-satunya cara untuk membebaskan Gaza, Palestina, dan negara-negara pendudukan lainnya adalah dengan melenyapkan organisasi-organisasi boneka Barat yang menghalangi pembebasan umat, dan menggantinya dengan negara Islam yang menerapkan Islam (hizb-ut-tahrir.info, 10/6/2024).
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat