Mediaumat.id – Pengamat Politik Rif’an Wahyudi menilai demokrasi seolah indah padahal itu ibarat mata uang koin, satu sisi demokrasi, di sisi lain kapitalisme, yang sebenarnya sama akidahnya yakni sekularisme.
“Demokrasi kan seolah indah, padahal itu sebagai ibarat mata uang koin, satu sisi itu adalah demokrasi satu sisi adalah kapitalisme. Itu sebenarnya sama akidahnya berbasis pada sekularisme yaitu memisahkan agama dari kehidupan, termasuk dari negara,” ujarnya dalam acara Kabar Petang, 2024: Rezim Jokowi Kehilangan Segalanya, Sabtu (17/6/2023) di kanal YouTube Khilafah News.
Pasalnya, jelas Rif’an, masih saja ada kaum Muslim yang mengira demokrasi bisa diterapkan tanpa ada kapitalismenya. Karena mungkin, kapitalis itu terkesan rakusnya, kepuasannya, kebrutalannya sehingga tidak ditonjolkan.
“Padahal ini adalah sama seperti dalam sisi mata uang koin tadi, yang ini harus disadarkan disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk edukasi politik secara terus-menerus berkelanjutan,” ungkapnya.
Makanya, ia pun tidak terlalu berharap akan adanya perubahan yang lebih baik dalam pemilu 2024, karena itu hanya sebuah pergantian orang pergantian rezim dengan seperangkat kabinet.
“Bukannya apatis, tapi ya tidak banyak berharaplah begitu. Seharusnya lebih didirikan yang masuk dalam high politik tingkat tinggi adalah ketika kita berbicara masuk dalam sistem itu perubahan sistem itu yang diharapkan, karena ternyata ya sistem demokrasi ini high cost gitu ya,” pungkasnya.[] Setiawan Dwi