Mediaumat.info – Demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) dinilai sebagai alat Barat untuk menyerang Islam.
“Ajaran internasional terkait demokrasi dan HAM memang itu adalah alat untuk melindungi mereka (Barat) dan menyerang Islam,” ujar Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroki dalam Bincang Perubahan: Palestina Korban Kebiadaban Zionis Yahudi & Kemunafikan HAM, Ahad (11/3/2024) di kanal YouTube Bincang Perubahan.
Jadi, lanjutnya, kalau berharap kepada dua ide tersebut baik dengan kepentingan secara demokratis atau bahkan mungkin pendirian negara Palestina itu tidak akan menyelesaikan masalah.
“Kita berharap persoalan Palestina itu selesai, tentu selesainya dengan yang digambarkan tadi (kisah di masa Khalifah Umar Bin Khattab membebaskan Palestina),” bebernya.
Wahyudi membeberkan meskipun ada kewajiban untuk membantu saudara Palestina, sebagai seorang Muslim tidak boleh berharap pada solusi yang berasal dari luar Islam.
“Betul ada kewajiban membantu sebisa kita dalam melindungi dunia Islam, namun kita tidak boleh berharap pada itu (solusi di luar Islam),” ujarnya.
Apalagi dalam level negara, katanya, negara harus didorong sebisa mungkin agar mengirimkan pasukan militer membantu Palestina.
“Dari para pemimpin negara punya kewajiban lebih karena punya tentara, punya pasukan, kita pernah lho mengirimkan pasukan Garuda untuk perdamaian, kita lihat hari ini Palestina tidak ada sama sekali,” tegasnya
Maka dari itu, ujarnya, terkait isu yang melibatkan kaum Muslim tidak boleh berharap pada dua ide tersebut (demokrasi dan HAM).
“Apalagi berharap pada lembaga internasional lainnya, apalagi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), apalagi Amerika Serikat (AS), karena merekalah pelaku-pelaku kejahatan dan yang kita harapkan adalah hanya persatuan Islam,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi