Delapan Hakikat Palestina agar Mendapat Solusi yang Benar

 Delapan Hakikat Palestina agar Mendapat Solusi yang Benar

Mediaumat.info – Aktivis Dakwah Ustadzah Ratu Erma dari Muslimah Media Hub (MMH) menjelaskan delapan hakikat (fakta yang sebenarnya) atas persoalan Palestina agar mendapatkan petunjuk solusi yang benar.

“Agar kita mendapatkan petunjuk untuk menyelesaikan masalah ini dengan benar, maka perlu kita memahami beberapa hakikat berikut,” ujarnya dalam tayangan Pesan Penting: Masalah Palestina dan Solusi Hakikinya, Ahad (30/7/2024) di kanal YouTube Muslimah Media Hub.

Pertama, Palestina adalah negeri Islam dan milik umat Islam. Selain dari bagian penting Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, di tahun ke-15 Hijriah, Palestina menjadi bagian dari negeri Muslim sejak pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab ra.

“Jadi persoalan pendudukan Palestina dan juga pembebasannya ini menjadi urusan umat Islam, bukan hanya warga Palestina atau bangsa Arab saja,” jelasnya.

Kedua, persoalan Palestina ini adalah sesungguhnya persoalan pendudukan dan perampasan negara oleh musuh Islam, karena masalahnya perampasan tentu solusinya adalah merebut kembali dari perampas.

Ketiga, konflik Palestina dengan Zionis Yahudi hakikatnya adalah konflik dengan para penjajah negara kapitalis Barat yang telah melahirkan negara Israel.

“Mereka support dengan dana, tentara, amunisi senjata dan lain-lain. Jadi artinya, kita tidak bisa memisahkan mereka dari konflik ini. Bahkan, Palestina ini menjadi pangkalan militer untuk mereka dan ibaratnya menjadi pedang yang siap memenggal leher umat Islam,” terangnya.

Keempat, hal yang naif dan dangkal jika seseorang berpikir kalau negara Barat itu netral, tidak berpihak dalam menyelesaikan masalah Palestina.

Ia juga mengungkapkan, usulan proyek politik negara-negara Eropa dan Amerika Serikat terhadap Palestina adalah untuk menjaga hegemoni Zionis Yahudi.

“Tidak hanya Palestina, tetapi untuk seluruh negara wilayah Arab dan itu adalah kepentingan hegemoni Barat,” ulasnya.

Kelima, para penguasa negeri Muslim adalah para agen penjajah kapitalis Barat.

Istilahnya, kata Ratu, untuk menggerakkan satu jari atau menggerakkan telunjuknya saja mesti mendapat izin dari negara Barat.

“Kalau mereka (para penguasa negeri Muslim) memang benar-benar membantu, tentunya mereka tidak akan setega itu membiarkan Palestina menjadi santapan empuk Zionis Yahudi,” terangnya.

Keenam, bantuan dana dari negara yang disebut dengan negara pendonor, baik dari negara penjajah kapitalis Barat maupun negara Arab sesungguhnya itu adalah harga atau uang politik saja untuk kemajuan-kemajuan proyek mereka, yaitu hegemoni Zionis Yahudi di Palestina.

Ketujuh, penguasa negeri Arab di sekitar Palestina terbukti tidak mampu untuk mengenyahkan entitas Zionis Yahudi ini.

“Padahal kita tahu, semua tentara Israel ini sangatlah lemah menghadapi sekelompok anak kecil. Apatah lagi, jika mereka nanti menghadapi pasukan mujahid tentara khilafah yang berkomit untuk membebaskan Palestina,” ukur Ratu.

Kedelapan, usulan yang tidak benar tentang solusi Palestina yang selama ini dirundingkan. Ia mencontohkan, entah itu perdamaian, genjatan senjata, solusi dua negara, ataupun  pengiriman tentara dari berbagai negara untuk perdamaian yang itu semua terbukti tidak menyelesaikan masalah Palestina.

“Karena sampai hari ini tentara Zionis Yahudi masih bercokol di tanah Palestina,” tandasnya.

Solusi yang Benar

Oleh karena itu, dari sisi realitas Ratu pun menerangkan, berdasarkan hakikat fakta-dakta itu dapat disimpulkan secara benar dan dipahami bahwa kunci solusi yang benar untuk persoalan penjajahan di Palestina oleh Zionis Yahudi ini adalah dengan tegaknya daulah Islam (khilafah), sebagai negara adidaya baru yang akan memerintahkan tentaranya untuk berjihad membebaskan kezaliman penjajahan.

Lebih dari itu, dari sisi syariat, Ratu juga menegaskan, keburukan-keburukan akibat penjajahan di Palestina yang berlangsung begitu lama, itu terjadi karena selama ini tidak diselesaikan dengan cara yang benar tersebut.

“Yaitu, jihad fisabilillah oleh tentara khilafah. Ini adalah hukum syara’ yang ditetapkan Allah untuk melenyapkan kezaliman di muka bumi,” pungkasnya. [] Muhar

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *