Data Terkait Hasto di Rusia, Dampaknya Sangat Besar?
Mediaumat.info – Terkait dampaknya terhadap negeri ini karena ada data penting tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang disimpan di Rusia oleh Akademisi Prof. Dr. Connie Bakrie, Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menilai kalau datanya itu memang sangat penting dan sangat valid tentu akan memberikan dampak yang bisa sangat besar terhadap perpolitikan maupun kehidupan sosial di negeri ini.
“Kalau datanya itu memang sangat penting dan sangat valid tentu akan memberikan dampak yang bisa cukup besar terhadap perpolitikan maupun kehidupan sosial di negeri ini,” ujarnya dalam Kabar Petang: ‘Kartu As’ Hasto Dibawa ke Rusia, Kapan Nih Dirilis? di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (7/1/2025).
Menurutnya, sebagai salah satu anggota Valdai Discussion Club, Connie tentu bisa memberikan akses dan informasi langsung ke orang nomor satu di Rusia, Vladimir Putin.
Jika data itu masuk ke sana diakses langsung dan punya akses langsung ke orang nomor satu di Rusia, kata Wahyudi, tentu itu menjadi bahan bargainning politik maupun bahan untuk negosiasi dengan para aparat-aparat yang mungkin terkait di situ ataupun data-data yang ada tersinggung di situ.
Ia menilai itu akan besar dampaknya buat negeri ini. “Apalagi tentu mereka melihat data itu bukan sekadar angka maupun data tetapi ada nilai politis di balik data itu,” kritiknya.
Khawatirnya, ujar Wahyudi, nanti ada beberapa pejabat yang mungkin namanya masuk di situ tentu dalam membuat kebijakan atau membuat keputusan itu bisa terpengaruh ataupun dinegosiasikan dengan kelemahan dari data itu sendiri.
Jadi, jelas Wahyudi, ketika seorang pejabat namanya dimasukkan dalam data itu kemudian dia punya titik lemah, tinggal disebutkan mau mengikuti kebijakan yang diinginkan oleh si pemesan atau dia dibuka ke publik sehingga runtuh semua kredibilitasnya.
“Tentu orang itu akan memilih penyelamatan diri. Nah kalau itu yang terjadi sangat riskan,” ujar Wahyudi.
Apalagi, nilainya, data yang disimpan di sana itu memuat banyak data-data yang aneh-aneh atau data-data para pejabat yang mungkin punya kelemahan-kelemahan baik dari sisi integritas maupun etika maupun kelemahan hukum.
“Itu menjadi bahan yang menarik bagi negara adidaya untuk bisa masuk memengaruhi kebijakan di negeri tertentu terutama negeri ini yang datanya ada disimpan di sana,” tutupnya.[] Muhammad Nur
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat