Darurat Militer Kedua di Korsel Bukan dari Eksternal, Hanya Persaingan Politik
Mediaumat.info – Adanya darurat militer kedua di Korea Selatan yang mengakibatkan gejolak politik baik luar negeri maupun dalam negeri, dinilai bukanlah karena faktor eksternal melainkan hanya persaingan politik.
“Kejadian terakhir itu bukan dari faktor eksternal yaitu Korea Utara, tetapi lebih disebabkan oleh faktor persaingan politik dalam negeri yaitu antara rezim Perdana Menteri Yoon Suk Yeol tadi dengan kaum oposisi di dalam negaranya,” ungkap Pengamat Hubungan Internasional Rif’an Wahyudi dalam Kabar Petang: Krisis Korsel Darurat Militer atau Keditaktoran? di kanal YouTube Khilafah News, Kamis (12/12/2024).
Meskipun lanjutnya, dari Yoon Suk Yeol sebagai perdana menteri Korea Selatan mengklaim bahwa darurat militer ini ditujukan karena adanya ancaman komunis, namun faktanya Yoon Suk Yeollah yang terdesak oleh oposisi dan secara sepihak memberlakukan darurat militer.
“Kaum oposisi itu mendesakkan supaya unsur-unsur korupsi kolusi nepotisme (KKN) mendiskreditkan perdana menteri, karena (perdana menteri) merasa terdesak kemudian secara sepihak memberlakukan darurat militer yang itu menjadi sebuah drama yang serius,” ungkapnya.
Dan dalam hitungan jam, kata Rif’an, menimbulkan eskalasi politik yang luar biasa, karena pengumumannya dilakukan pada jam 10 malam.
“Kemudian kurang dari 4 jam itu, parlemen dari oposisi yang sudah bisa menggandeng unsur-unsur yang lain, kemudian merasa tidak simpatik dengan apa yang dilakukan oleh Perdana Menteri Yoon Suk Yeol tadi,” tuturnya.
Bahkan, bebernya, oposisi tersebut didukung juga oleh masyarakat terutama masyarakat Ibu Kota Seoul yang turun ke jalan dalam waktu yang sangat singkat pada tengah malam.
“Sehingga kemudian memberikan dukungan moral kepada parlemen untuk menuntut supaya perdana menteri Korea Selatan itu mencabut pengumuman darurat militernya dan dikembalikan menjadi normal kembali begitu, supaya sistem politik dan kondisi politik Korea Selatan menjadi lebih kondusif lagi,” pungkasnya.[] Setiyawan Dwi
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat