Dari KKB ke Separatis Teroris, IJM: Simalakama Buat Papua

 Dari KKB ke Separatis Teroris, IJM: Simalakama Buat Papua

Mediaumat.news – Pengumuman pemerintah pusat yang menyebut Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) menjadi kelompok separatis teroris, dua-duanya dinilai simalakama.

“Mau disebut KKB, mau disebut separatis teroris. Dua-duanya simalakama buat Papua. Karena persoalan mendasar di Papua ini adalah intervensi asing yang sangat kuat sekali,” ujar Direktur Indonesian Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana kepada Mediaumat.news, Sabtu (1/5/2021).

Kasus penyerangan OPM kepada aparat dan masyarakat sipil di Papua, menurutnya memang sudah sangat mengganggu dan meneror. Sehingga wajar, beberapa kalangan mendorong agar OPM ini dikelompokkan menjadi kelompok separatis teroris.

Menurut banyak kalangan, tambahnya, persoalan OPM itu berbasiskan tanah yang jelas sehingga ingin merdeka. “Dan mereka punya tanah di wilayah mereka dan menginginkan kemerdekaan,” jelasnya.

Tetapi, ketika dikelompokkan sebagai separatis teroris, maka akan membutuhkan pembahasan di level internasional seperti Dewan Keamanan PBB. “Peluang masuk ke kancah internasional untuk diselesaikan di Dewan Keamanan PBB itu juga berpeluang besar,” tegasnya.

Di sisi lain, banyaknya kalangan yang menolak KKB dimasukkan dalam kelompok separatis teroris pun ia nilai wajar, karena terorisme adalah istilah dari (intervensi) Barat yang selama ini disasarkan pada kalangan umat Islam.

Untungkan Kapitalis

Oleh karena itu, diubah atau tidak, menurut Agung, nomenklatur tersebut tetap tidak mengubah penerapan tata kelola kapitalisme dan liberalisme terhadap sumber daya alam Papua yang menguntungkan kapitalis.

Oleh karena itu, menurutnya, penyelesaian masalah Papua semestinya bukan sekadar penamaan nomenklatur. Tetapi mengubah tata kelola di Papua dari kapitalisme menjadi standar Islam.

Sebab jika tidak, sebutan KKB atau separatis teroris, dua-duanya bisa dibawa ke level internasional. Dan itu menurutnya, tidak menguntungkan rakyat Papua dan Indonesia. “Ujungnya semua menguntungkan para kapitalis,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *