Dari Bukti Sejarah, Pendidikan di Masa Kekhilafahan Islam Sangat Luar Biasa
Mediaumat.info – Mengkontraskan dengan problematika pendidikan di Indonesia saat ini mulai dari rendahnya gaji guru honorer sampai siswanya yang dihasilkan berkualitas rendah, Praktisi Pendidikan Indarto Imam menyatakan sangat berbeda dengan masa kekhilafahan Islam yang dari bukti sejarah pendidikannya sangat luar biasa.
“Iya, terkait pendidikan kalau kita melihat dari sisi kehidupan di masa kekhilafahan Islam itu kita bisa melihat sangat luar biasa dari sisi bukti sejarahnya,” ujarnya dalam Kabar Petang: Upah Guru Honorer Tidak Manusiawi? di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (18/5/2024).
Itu pun terbukti, ungkapnya, ketika banyak ilmuwan-ilmuwan yang ada saat ini terinspirasi atau menduplikasi dari teori-teori yang telah dikeluarkan atau ditemukan para cendekiawan di masa kekhilafahan Islam.
“Terkait dengan ilmu kedokteran, ada Ibnu Sina. Terkait dengan ilmu pesawat terbang, ada Ibnu Farabi, dan masih banyak lagi. Ada juga lagi matematika, ada Aljabar dan Alkhawarizmi,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Indarto, dunia Barat mengakuinya, dan mengembangkan teknologi fenomenalnya seperti halnya digunakan saat ini.
“Seperti Facebook itu juga mengakui bahwa adanya Facebook atau komputer itu karena kita harus berterima kasih kepada kaum Muslimin yaitu Alkhawarizmi,” bebernya.
Begitu juga dengan Barack Obama, tuturnya, yang berterima kasih atas keberhasilan Barat saat ini juga banyak diinspirasi oleh kaum Muslim di masa kejayaannya.
“Nah, tentu kalau kita bisa melihat, tentu di masa kekhilafahan Islam, bagaimana pendidikan begitu maju luar biasa itu banyak ditemukan penemuan-penemuan yang luar biasa yang saat ini menjadi inspirasi bagi dunia Barat,” ungkapnya.
Bahkan terkait gaji guru di masa khilafah Islam ungkapnya sangat luar biasa. “Contohnya di masa Harun ar-Rasyid, itu upah, khalifah itu memberikan upah kepada guru itu adalah 10.000 dirham, itu kalau dikurskan dengan emas ya sangat tinggi sekali, atau juga di masa Khalifah Al-Mutawakil itu diberikan gaji guru sebesar 50.000 dinar per tahun,” bebernya.
Indarto mengungkapkan kalau satu dinar emas itu rata-rata 4,25 gram, sedangkan harga emas sekarang yang murah-murah sekitar 1.100.000, berarti gaji guru di masa Harun Ar-Rasyid pertahun sebesar 9,35 miliar.
“Kalau yang ahli fikih dijelaskan dalam sejarah itu, guru yang ahli fikih, spesialis fikih dan hadits itu, gaji guru bisa mencapai 18,7 miliar rupiah per tahun,” jelasnya.
Dengan jumlah yang fantastis ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa di masa khilafah Islam itu masa keemasan, kegemilangan dan kesejahteraan yang luar biasa.
“Itu dibuktikan dengan kesejahteraan yang luar biasa dan juga penemuan-penemuan yang sangat menginspirasi dunia dan membawa kemanfaatan bagi dunia,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat