Danrem 061 Datangi HBS, Aparat Over Acting?

Mediaumat.id – Kedatangan Danrem 061/Surya Kencana Brigjen Achmad Fauzi ke kediaman Habib Bahar bin Smith (HBS) di Bogor, disikapi Sekjen LBH Pelita Umat Panca Putra Kurniawan. “Jangan sampai ada over acting kekuasaan,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Ahad (2/1/2022).

Seperti dilansir dari suara.com (1/1), ketika itu, sempat terjadi perdebatan antara HBS dengan anggota TNI. Perdebatan yang terekam video lantas sempat viral di media sosial itu hingga menyinggung KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Anggota TNI yang diduga Danrem 061/Suryakencana Brigjen Achmad Fauzi, terlihat meminta HBS menjaga ucapannya ketika menyampaikan ceramah. HBS pun tidak terima.

“Ini enggak akan terjadi kalau Bapak menjaga kalimat Bapak,” kata anggota TNI sebagaimana terekam dalam video, Jumat 31 Desember 2021.

“Saya menjaga kalimat saya,” timpal HBS.

“Menurut Bapak,” kata anggota TNI itu.

Di tengah perdebatan, HBS lantas menanyakan maksud dan tujuan anggota TNI itu datang ke kediamannya. Namun, pria itu tidak menjelaskan secara detail alasan kedatangannya.

“Tugas saya ngasih ceramah, tugasnya Dudung harusnya jangan usik-usik masalah agama kalau enggak tahu masalah agama, akhirnya apa? Menyifati Tuhan dengan sifat manusia,” kata HBS terdengar juga teriakan ‘betul’ dalam video itu.

“Bapak sebagai ulama harus berhati-hati ngomong,” kata anggota TNI itu.

“Lho ngomong apa, saya meluruskan yang benar. Salah, harus diluruskan,” kata HBS.

Mestinya Tak Terjadi

Kejadian itu, semestinya tidak sampai terjadi. “Kan sudah jelas tupoksi dan wewenang aparat di negara ini. Kepolisian apa tugasnya, tentara apa tugasnya,” tandas Panca.

Malah sebaliknya, aparat seharusnya memahami terlebih dahulu bahwa reaksi sebagaimana ditunjukkan oleh HBS adalah bagian dari sebab akibat. Apalagi dalam persoalan agama yang memang ranahnya ulama.

“Sebagai rakyat, wajar kalau ulama mengingatkan penguasa atau pejabat kalau salah,” tegasnya dengan menambahkan, dari kejadian itu suatu kebenaran bisa terungkap nantinya.

Di samping rakyat bisa saja beropini ada tekanan ke HBS, padahal HBS sudah bilang sendiri akan datang sesuai panggilan Polda, Panca khawatir memang terdapat intervensi kekuasaan terkait persoalan ini. “Tidak tepat pendekatan yang digunakan. Seharusnya serahkan pada mekanisme hukum yang ada,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: