Terjadi dua penembakan massal, yang terjadi terpisah dalam sebulan, termasuk yang paling mematikan dalam sejarah AS.
Sedikitnya 26 orang tewas dalam penembakan massal saat kebaktian gereja di Sutherland Springs, Texas, sehingga menjadikannya “penembakan massal terbesar dalam sejarah negara itu”, kata Gubernur Greg Abbott.
Penembakan tersebut yang terjadi sekitar sebulan setelah Stephen Paddock melepaskan tembakan ke arah penonton konser di Mandalay Bay Resort and Casino di Las Vegas Strip, menewaskan 58 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.
Kedua penembakan tersebut merupakan yang paling mematikan dalam sejarah AS sejak tahun 1949.
Berikut adalah penembakan massal paling mematikan di AS selama dua dekade terakhir:
Mandalay Bay, Las Vegas (2017): Sedikitnya 58 terbunuh
Shooter Stephen Paddock menembaki kerumunan penonton pada konser festival musik country di Mandalay Bay Resort and Casino, sehingga menewaskan lebih dari 58 orang dan melukai 500 lainnya.
Pulse nightclub (2016): 49 terbunuh
Seorang pria bersenjata bersenjata membunuh 49 orang dalam sebuah klub malam gay di kota Orlando pada 12 Juni 2016.
Penyerang, warga AS Omar Mateen, tewas dalam baku tembak dengan polisi. Dia telah berjanji setia kepada ISIS, yang kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Virginia Tech (2007): 32 terbunuh
Seorang siswa berusia 23 tahun, warga Korea Selatan Seung-Hui Cho, mengamuk di Universitas Virginia Tech pada bulan April 2007, sehingga menewaskan 27 siswa dan lima dosen sebelum melakukan bunuh diri.
Sutherland Springs, gereja Texas: Sedikitnya 26 orang terbunuh
Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah layanan gereja hari Minggu pagi di kota kecil Sutherland Springs, Texas, yang menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai 20 lainnya. Korban termuda yang terbunuh berusia lima tahun.
Sandy Hook (2012): 26 terbunuh
Seorang warga Amerika berusia 20 tahun, Adam Lanza, membunuh ibunya pada bulan Desember 2012 sebelum menembak dan membunuh 20 anak-anak dan enam orang dewasa lainnya di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut. Dia kemudian bunuh diri.
Restoran Texas (1991): 22 terbunuh
Pada bulan Oktober 1991, George Hennard (35), seorang warga AS, menembak mati 22 orang di sebuah restoran di kota Killeen sebelum menembak dirinya sendiri.
San Bernardino (2015): 14 terbunuh
Pasangan yang baru menikah – warga negara AS Rizwan Farook dan istrinya asal Pakistan, Tashfeen Malik, yang merupakan penduduk tetap – menyerbu sebuah pesta perkantoran di sebuah pusat layanan sosial di San Bernardino, California pada bulan Desember 2015, menewaskan 14 orang dan melukai 22 lainnya. Pasangan itu ditembak mati oleh polisi.
Pangkalan militer Fort Hood (2009): 13 terbunuh
Pada bulan November 2009, psikiater Angkatan Darat AS Nidal Hasan melepaskan tembakan ke pangkalan militernya di Killeen, menewaskan 13 orang dan melukai 42 lainnya.
Pusat imigran New York: 13 terbunuh
Seorang imigran Vietnam, Jiverly Antares Wong, menembak dan membunuh 13 orang di sebuah pusat kewarganegaraan di kota Binghamton pada April 2009, sebelum bunuh diri.
Markas Besar Angkatan Laut (2013): 12 terbunuh
Mantan personel Aaron Alexis, seorang warga AS, menembak secara acak ke arah para pekerja di markas Washington Navy Yard pada bulan September 2013, sehingga menewaskan 12 orang sebelum dia ditembak mati oleh polisi.
Aurora, Colorado (2012): 12 terbunuh
James Holmes, seorang warga negara AS yang lahir di California, mengenakan pelindung tubuh menyerbu sebuah bioskop yang menunjukkan pemutaran perdana film Batman di Aurora, Colorado pada bulan Juli 2012, yang membuka api dan melepaskan gas air mata. Dua belas orang terbunuh dan 70 lainnya luka-luka. Holmes dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Columbine High (1999): 13 terbunuh
Dua anak remaja Amerika – Eric Harris dan Dylan Klebold – menembak dan membunuh 12 teman sekelas dan seorang guru, sebelum bunuh diri di Columbine High School di Littleton, Colorado, pada bulan April 1999.
Sumber: Al Jazeera