Copot Kerudung Paskibraka Perempuan 2024, BPIP Dinilai Antiagama

Mediaumat.info – Kebijakan diskriminasi copot kerudung bagi Paskibraka perempuan 2024 yang dikeluarkan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) selaku penanggung jawab Paskibraka 2024 dinilai antiagama.

“Kalau saya menilai BPIP ini sebagai manifestasi sebuah lembaga sekunder garis keras. Dia sekuler radikal. Dia seperti anti dengan agama,” tutur Direktur Pusat Analisis Kebijakan Strategis (PAKTA) Dr. Erwin Permana kepada media-umat.info, Ahad (18/8/2024).

Menurutnya, memakai jilbab (semacam baju kurung) dan khimar (kerudung) bagi Muslimah itu kewajiban agama. “Itu perintah Allah SWT. Yang anti dengan agama itu orang sekuler,” ujarnya.

Erwin menilai, kebhinekaan dan rasa saling menghormati yang selama ini digembar-gemborkan ternyata semua bullshit (omong kosong).

“Hormati dong orang pakai jilbab! Hormati dong keyakinan orang! Kenapa kok enggak bisa? Jadi bullshit selama ini apa yang disebut dengan kebhinekaan yang digembar-gemborkan oleh orang-orang itu,” geramnya.

Ia sangat menyesalkan hal tersebut dan menurutnya, itu enggak pantas di sebuah negara Muslim yang sangat besar seperti Indonesia ini.

“Artinya memang pandangan-pandangan hidup sekuler itu pandangan yang sangat bermata dua. Dia senantiasa membenarkan apa yang menurutnya benar. Jadi, dia tidak pernah bisa bertoleransi dengan keyakinan lain. Akhirnya apa? Kalau kita ingin mencari toleransi hakiki itu hanya ada pada Islam,” ungkap Erwin.

Erwin menuturkan, Islam sangat menghargai dan menghormati keyakinan orang. Enggak boleh orang itu dipaksa dalam berkeyakinan untuk memeluk Islam.

“Kita harus menghormati keyakinan orang lain. Sangat menghormati eksistensi manusia sebagai dia itu manusia. Kalau kita ingin mencari sebuah toleransi, menjadi sebuah toleransi, kata toleransi sejati itu hanya kita temukan di dalam Islam,” pungkasnya. [] Achmad Mu’it

 

Share artikel ini: