Mediaumat.id – Terkait konten lelucon (prank) yang menyindir kisah Nabi Ibrahim as yang sempat viral baru-baru ini, dinilai Direktur Siyasah Institute Iwan Januar sudah masuk sebagai bentuk penistaan agama.

“Ini sudah masuk ke dalam ranah penistaan agama,” ujarnya dalam Kabar Petang: Coki Pardede Cs Bikin Geram! di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (8/7/2023).

Pasalnya, sebagaimana dipahami, prank adalah suatu kebohongan. “Yang disebut dengan prank itu kan kebohongan. Kebohongan memang yang mengandung unsur lawakan,” terangnya.

Sementara, lanjut Iwan, kisah Nabi Ibrahim yang ditampilkan di dalam Al-Qur’an bukanlah kebohongan apalagi mengandung lelucon atau komedi.

Namun demikian, untuk lebih pastinya, ia tetap berharap kepada para advokat Muslim untuk segera memberikan pernyataan.

Lebih dari itu, ia juga berharap tak hanya mereka, tetapi kepada siapa pun yang menjadikan agama sebagai bahan lawakan untuk segera diserat ke meja hijau. “Dan ini cukup banyak di ranah standup comedy, di tulisan-tulisan, dan lain sebagainya,” tandasnya.

Sebelumnya, nama Coki Pardede menjadi perbincangan publik usai video diduga menyindir kisah Nabi Ibrahim as. Momen yang menjadi sorotan ialah saat Adriano Qalbi bertanya kepadanya Coki dan Tretan perihal prank paling parah yang pernah terjadi.

“Apa prank terparah di muka bumi?” ucap Adriano Qalbi dikutip melalui Instagram @hilmi28 pada Senin, 3 Juli 2023.

Coki kemudian tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Lantas Adriano menyebut bahwa prank terparah dengan jawaban yang mirip dengan kisah Nabi Ibrahim as dan anaknya, Nabi Ismail as.[] Zainul Krian