Mediaumat.info – Analis Senior Pusat Analisis Kajian Data (PKAD) Dr. Agus Kiswantono mengatakan ada sesuatu yang mau diraih dari diundangnya presiden terpilih Prabowo oleh Cina ke negeri tirai bambu tersebut.

“Melihat secara proses, ini sebenarnya biasa-biasa saja. Tapi kalau dilihat secara pengakuan, ini ada sesuatu yang mau diraih pada saat negara lain mengundang calon pemimpin Indonesia ke depan,” ujarnya dalam Kabar Petang Kunjungan Prabowo, Adu Cepat China-Jepang? di kanal YouTube Khilafah News, Jum’at, (5/4/2024).

Kenapa demikian? tanyanya, kalau yang mengundang negara-negara kecil itu berarti suatu hal yang biasa tidak ada pengaruhnya, tapi ini ada dua negara besar berarti ada kepentingan.

“Nah, pertama, ada kepentingan politis di sini, kemudian kedua, kalau dilihat secara faktualnya infrastruktur itu terkait dengan regulasi,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya lagi, sektor-sektor yang lain kalau itu mengerucut kepada berapa besar investasi yang di Indonesia itu nanti akan bisa dikalkulasi.

“Secara kebijakan bahwa negara yang berinvestasi di Indonesia itu mempunyai satu dominasi baik itu secara bisnis maupun secara yang lainnya,” ungkapnya.

Lanjut, Agus mengulas, bisnis tanpa ada backup regulasi kebijakan politik maka tidak akan berani.

“Makanya pada proses sekarang ini jadi negara-negara yang punya kepentingan di Indonesia itu pasti akan mencoba untuk melakukan prenegosiasi kepada Indonesia,” pungkasnya.

Sebagaimana pernyataan kedutaan besar Cina di Indonesia pada hari Senin 1 April 2024 soal pertemuan Prabowo Subianto dengan Presiden China Xi JinPing yang mengatakan Prabowo memuji pencapaian rakyat dan pemerintahan Cina.

“Dia (Prabowo) mengapresiasi hasil yang dicapai rakyat Tiongkok yang dipimpin oleh Presiden Xi, bersedia belajar pengalaman Partai Komunis Tiongkok memperdalam pertukaran pengelolaan negara,” ujar Dubes Cina di Indonesia. [] Muhammad Nur