Mediaumat.news – Ghouta timur adalah sebuah distrik pertanian yang padat penduduk di pinggiran Damaskus dengan 22 kantung pemukiman. Itu adalah tempat bagi lebih dari 400.000 orang sebelum
“Kejahatan perang mengerikan” dilakukan di Ghouta timur dengan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Darah kaum Muslimin kembali tertumpah, mayat-mayat bergelimpangan. Ghouta timur di perdesaan
Kantor berita Aljazeera (24/02/2018) melaporkan bahwa pembantaian yang dilakukan oleh rezim Suriah dengan dukungan Rusia terus berlangsung terhadap warga sipil Suriah, di Ghouta Timur, pedesaan Damaskus,
Jika Kekhalifahan Umayyah pernah menorehkan peradaban di Eropa selatan, pada era yang lebih maju, Turki Utsmani (Ottoman) pun melakukan hal sama di Eropa Tenggara dan
Kaum wanita di Suriah telah dieksploitasi secara seksual oleh orang-orang yang memberikan bantuan atas nama PBB dan badan amal internasional. Para pekerja bantuan mengatakan kepada
Oleh Adnan Khan Pada tanggal 18 Februari, rezim al-Assad, dengan dukungan Rusia, mulai memukul wilayah Ghouta Timur, sebuah wilayah di pinggiran Damaskus, dengan artileri, serangan udara
Berita Media resmi dan situs media sosial melaporkan foto-foto mengerikan dari pemborbardiran, pembakaran dan pembasmian lebih dari 400.000 Muslim di Ghouta Timur. Hadi al-Abdullah, seorang aktivis
Rusia telah menguji lebih dari 200 jenis senjata baru di Suriah selama perang untuk mendukung Presiden Bashar Assad, kata seorang anggota parlemen senior pada hari Kamis,
Ghouta Timur di pedesaan Damaskus, beberapa hari terakhir menyaksikan gempuran paling sengit yang belum pernah terjadi. Mesin pembunuh rezim Assad dan Rusia menjatuhkan ribuan bom
Organisasi HAM dunia Amnesty International merilis laporan terbarunya di tahun 2018 dengan judul “The State of The World’s Human Rights”. Dalam laporan tersebut, organisasi berbasis