Cara Satu-Satunya Untuk Mengembalikan Kerugian Akibat Runtuhnya Khilafah Adalah Menegakkannya Kembali
Malapetaka terbesar dan paling mengerikan dalam sejarah Islam, serta yang paling lama menyisakan kerusakan dan kehancuran adalah penghapusan Khilafah pada tanggal 3 Maret 1924 oleh penjajah dan antek-antek lokalnya. Penghapusan Khilafah tidak seperti penghapusan negara manapun dalam sejarah, sebab dengan penghapusan ini, maka hukum-hukum syariah pun ikut terhapus pula dari kenyataan, begitu juga dengan kepemimpinan Islam, dan umat menjadi tercerai-berai. Sungguh, inilah yang terjadi. Setelah itu berbagai bencana pun menimpa umat Islam. Mereka kehilangan martabat, wibawa dan kebesarannya, wilayahnya diduduki dengan cara yang mengerikan, anak-anak mereka dibantai dengan cara yang brutal, dan kekayaan mereka dirampas dengan kejam. Jadi, penghancuran Khilafah ini telah menjadikan umat Islam jauh dari agamanya, sehingga akibatnya mereka pun kehilangan kemauan politik, kekuatan militer, kekayaan ekonomi dan kekuatan strategisnya.
Runtuhnya Khilafah ini tidak terjadi dalam beberapa hari, namun sejak tiga periode, mereka tengah menyusun rencana jangka panjang, komprehensif dan berkelanjutan untuk meruntuhkannya. Kaum kafir dengan negara-negara kolonial mereka, khususnya negara-negara Barat, bahwa mereka paham betul tentang bahayanya Khilafah bagi mereka, sehingga mereka berusaha keras untuk meruntuhkannya, dan mencegah berdirinya kembali setelah runtuhnya dengan segenap kekuatan yang mereka miliki. Pertama, mencabik-cabik negeri-negeri Islam, mengangkat antek-antek yang setia kepadanya, serta memaksakan sistem kafir, pemikiran, dan cara hidup mereka. Kedua, menempatkan kaum Muslim di bawah pendudukan secara permanen, menjadikan mereka senantiasa dalam keadaan perang, serta obyek pembunuhan, pembantaian dan penaklukan. Contoh paling menonjol dalam hal ini adalah penancapan belati entitas Yahudi di pinggang kaum Muslim.
Mereka kaum kafir penjajah tidak cukup hanya dengan semua itu, kemudian mereka menggunakan banyak cara sehingga umat Islam tidak dapat berdiri, bersatu dan berkumpul lagi di bawah kepemimpinan Khilafah, yang merupakan perisai di mana umat berperang dari belakangnya. Untuk itu, mereka pun menyebarkan berbagai fitnah dalam rangka menjauhkan kaum Muslim dari ide Khilafah. Mereka membuat propaganda bahwa Khilafah bukan kewajiban syariah, melainkan fenomena sejarah, dan mereka terus mengkampanyekan citra buruk tentang Khilafah, bahkan mereka selalu menyematkan setiap kezaliman kepada kaum Muslim yang berjuang menegakkan kembali Khilafah.
Namun, terlepas dari semua upaya putus asa ini, mereka tidak dapat menghapus gagasan Khilafah dari hati dan pikiran umat Islam. Bahkan sekarang umat Islam justru semakin merasakan kehilangan Khilafah, dan semakin sadar akan pentingnya Khilafah. Umat Islam mulai menuntut dan membelanya dengan gigih. Lalu, siapa yang saat ini berusaha melawannya dan menghalangi tegaknya kembali? Mereka pasti adalah para penjajah yang telah menghancurkan lahan pertanian dan ternak dengan segala kebrutalannya! Mereka adalah para anteknya yang mencari kemuliaan darinya bukan dari Allah, dan mereka pun bersekongkol mengikuti perintahnya! Mereka adalah orang-orang dungu dan bodoh yang telah meninggalkan kehidupan Islam!
Sungguh, Khilafah adalah kebaikan, kemuliaan dan kedaulatan bagi kaum Muslim. Sebaliknya, Khilafah adalah keburukan, kehinaan dan kekalahan bagi musuh-musuh Islam. Ketika Khilafah tegak, maka Khilafah akan membebaskan negeri-negeri kaum Muslim yang diduduki, menyatukan umat Islam yang tercerai-berai, dan mengembalikan hak-haknya yang hilang, serta melenyapkan sistem penjajahan global, dan mengambil kembali kedudukan negara nomor satu di dunia, dengan izin Allah. Keadilan Islam akan menyelimuti semua umat manusia, yang sebelumnya terpanggang oleh api, kezaliman dan kerusakan kapitalisme. Dengan demikian, keadilan Islam tidak hanya untuk kaum Muslim saja, melainkan untuk semua umat manusia.
Wahai kaum Muslim! Sungguh, Khilafah adalah kewajiban yang harus kalian wujudkan, bahkan Khilafah merupakan mahkota dari semua kewajiban. Mengingat Khilafah adalah janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam, maka yakinlah bahwa Allah akan memenuhi janjinya, dan akan tegak kembali Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah sebagaimana kabar gembira akan tegaknya kembali telah disabdakan oleh Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Dengan demikian, Khilafah bukanlah ide ilusif yang disuarakan kaum Muslim. Namun tegaknya kembali dan pembebasan yang akan dilakukannya adalah sebuah kenyataan yang akan segera terwujudkan, dengan izin Allah. Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»
“Kemudian akan ada Khilafah ‘ala minhājin nubuwah.”
Jum’at, 14 Jumadil Tsani 1439 H./2 Maret 2018 M.
Hizbut Tahrir
Wilayah Turki