Bunuh Diri Marak, Bukti Kuat Ketika Kehidupan Tak Diatur Syariat
Mediaumat.id – Menanggapi laporan dari databoks media katadata.co.id tentang kasus bunuh diri yang marak terjadi di berbagai wilayah Indonesia dengan angka tertinggi di Jawa Tengah dan pelaku terbanyak adalah anak-anak muda usia produktif, Direktur Indonesia Justice Monitor Agung Wisnuwardana mengatakan, berbagai persoalan ini menjadi bukti kuat ketika kehidupan tidak diatur dengan syariat Islam.
“Berbagai persoalan ini menjadi bukti kuat ketika kehidupan tidak diatur dengan syariat Islam sebagaimana yang telah diperingatkan oleh Allah SWT,” ujarnya dalam video Bunuh Diri Marak, Tertinggi Jateng, Salah Siapa? di kanal YouTube Indonesia Justice Monitor, Ahad (22/7/2023).
Agung menilai, penerapan sistem sekulerisme telah menyebabkan pola pikir liberal yang menjadikan seseorang merasa bebas mengakhiri hidup ketika merasa sudah tidak mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
Agung mengungkapkan, tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan ekonomi yang kian sulit ini adalah akibat penerapan sistem kapitalisme. Tidak sedikit para suami kesulitan hanya untuk mendapatkan sesuap nasi buat menafkahi anak istrinya. Ditambah pergaulan bebas yang dilakukan anak-anak muda saat ini juga sudah menjadi sesuatu yang lumrah terjadi. Sehingga beban para pekerja, beban guru dan dosen semakin berat.
Agung mengatakan, ketika syariat Islam diterapkan untuk mengatur semua aspek kehidupan, maka akan melahirkan aspek keimanan yang kuat, sikap optimis dalam menjalani kehidupan serta kesejahteraan dan keberkahan hidup.
“Hal inilah yang akan melahirkan ketentraman bagi setiap Muslim dan seluruh warga negara. Sehingga dengan sendirinya akan meniadakan kasus bunuh diri,” pungkasnya.[] Agung Sumartono