Situs BBC, pada Jum’at 25 Rajab 1441 H./20/3/2020 M. mempublikasikan sebuah berita yang isinya: “Driss Lagrini mengatakan di surat kabar UEA, Al Khaleej: Tampaknya berbagai perubahan besar akan mewarnai dunia setelah teror dan horor pandemi Corona, yang dapat menyebabkan destabilisasi pilar-pilar sistem internasional saat ini, sehingga memberi jalan bagi pembentukan sistem internasional yang baru.”
Di sisi lain, Muhammad Akif Jamal mengatakan: “Bahwasannya sistem global di mana kita hidup dalam kerangka pemikiran, politik, ekonomi dan administratifnya, sekarang sedang mengalami ujian serius yang mengguncang entitasnya secara kuat dari waktu ke waktu, mulai dari krisis keuangan yang menghancurkan perekonomian, pencemaran lingkungan yang bahayanya melampaui skala lokal dan regional, ketegangan politik yang memperingatkan akan transformasi berbagai konflik lokal, regional dan internasional, hingga pandemi yang melebihi kemampuan banyak negara untuk menanganinya.”
Seluruh sistem internasional telah mengakui kegagalannya untuk melawan makhluk terkecil di muka bumi, dan membiarkan umat manusia menemui kematiannya ketika ia berada di ujung yang suram. Padahal telah diakui secara ilmiah, medis, dan hukum syariah bahwa penyakit ini pasti ada obatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama bersabda: “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah ‘azza wa jalla.” (HR Muslim).
Akan tetapi, karena metode ilmiah dan medis yang korup, yang digunakan oleh lembaga-lembaga kesehatan di dunia, yang didominasi secara eksklusif oleh manfaat material, sehingga mereka belum dan tidak akan mendapatkan obat penyembuhan yang dengannya masyarakat dapat sembuh tanpa menimbulkan komplikasi. Berbagai jenis obat yang dibuat oleh lembaga-lembaga ini untuk mengobati penyakit, seperti diabetes atau stres, justru menyebabkan efek samping yang kadang-kadang lebih buruk daripada gejala penyakit itu sendiri, sehingga pasien senantiasa dipaksa menghabiskan uangnya untuk membeli lebih banyak lagi obat-obatan. Sebenarnya lembaga-lembaga kesehatan tersebut tengah berusaha serius untuk mendapatkan para pelanggan tetap sebagai konsumen obat-obatannya, dan mereka tidak memperlakukan para pasien secara manusiawi, namun lebih kepada perlakuan yang secara metafora mereka sebut “penyiksaan setan-setan”.
Pepohonan dan bebatuan hampir-hampir mengucapkan dalam setiap terjadi pandemi, baik kecil atau besar, di mana ia meneriaki seluruh umat manusia, utamanya umat Islam. Apakah belum cukup bagi Anda yang telah ribuan kali dibakar oleh sistem global yang membawakan Anda berbagai sumber kebinasaan?! Bukankah sudah waktunya untuk menerapkan sistem ilahi yang akan menyelamatkan Anda dari penderitaan di dunia dan siksaan di akhirat?! (www.alraiah.net, 01/04/2020)
View Comments (1)
Sudah saatnya Islam bangkit dan memberikan solusi atas semua problematika kehidupan manusia