Bukan Sekadar Bipang, Tetapi Culture Breakthrough

Mediaumat.news – Seorang presiden dengan ringannya memberikan endorsement terhadap satu jenis makanan yang menurut Islam haram, dinilai Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (MIY) bukan sekadar bipang, tetapi sebuah culture breakthrough.

“Bukan sekadar bipang, tapi ini sebuah culture breakthrough (terobosan budaya),” ujarnya dalam Diskusi Insight #23 PKAD: Antara Bipang Ambawang, OTT Bupati Nganjuk dan Ahli Hukum Sidang HRS, Rabu (12/5/2021) di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data.

Bahkan menurutnya, budaya tersebut bisa menjadi political breakthrough (terobosan politik) yang menembus batas-batas tabu.

Seperti diketahui, banyak tabu yang sudah ditabrak oleh seseorang yang memiliki pengaruh paling besar di negeri ini. Sehingga, lanjut Ustaz MIY, sapaan akrabnya, tabu tersebut menjadi tidak ada dan berganti tabu baru jika tidak dilakukan.

Terkait itu, ia juga menilai, mereka hendak membangun logika yang bertabrakan dengan logika mayoritas Muslim. Misalnya di NTT, mereka bicara tentang mayoritas. “Bahwa ini memang majority Kristen. Karena itu, tidak mengapa kita kembangkan komoditas yang kalau bahasa kita, yang haram,” sebutnya.

Hal itu menurutnya, bukan hanya wacana yang didasarkan intelektualisme, tetapi kekuasaan. “Kalau kekuasaan itu kan, semau-maunya,” ujarnya.

Terkait political breakthrough, ia memisalkan, DKI dengan Gubernur non-Muslimnya dan Kapolri sekarang yang selama ini menurutnya, baru kali kedua dijabat oleh non Muslim.

Selain itu, tambahnya, wakil presiden non Muslim. “Kalau itu bisa didapat, maka itu one step ahead (satu langkah ke depan) itu dapatlah nomor satu Indonesia,” ungkapnya.

Sehingga kesemuanya itu, ia sebut sebagai logika semau gue. “Ini yang sering saya sebut itu sebagai logika semau gue,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: