Mediaumat.news – Pernyataan Omer Dostri, pakar keamanan Israel dari Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem, yang membuat berbagai skenario pendekatan Israel menghadapi ancaman, dinilai Pengamat Politik Internasional Farid Wadjdi sebagai bentuk keseriusan dari entitas penjajah Israel untuk mempertahankan diri.
“Apa yang disampaikan oleh Israel tentang berbagai strategi mereka untuk mempertahankan eksistensi penjajahan mereka ini sesungguhnya bentuk keseriusan entitas penjajah ini untuk mempertahankan diri,” ungkapnya kepada Mediaumat.news, Senin (6/7/2021).
Menurutnya, keseriusan itu tergambarkan bagaimana mereka memetakan dengan sangat detail ancaman-ancaman terhadap eksistensi mereka, termasuk tingkat ancamannya.
Meskipun, Farid mengatakan, pihak Israel memandang Hamas sebagai ancaman sekunder, tentunya ada kemungkinan penjajah Israel ini akan menyerang Hamas jika Hamas benar-benar ancaman yang sangat berbahaya bagi mereka. “Mereka pasti akan melakukan tindakan yang tegas, dan itu berlaku sama sebenarnya dengan negara-negara lain,” jelasnya.
Sampai saat ini, menurutnya, Israel masih memandang Hamas belum sampai pada tingkatan langsung mengancam eksistensi penjajahan mereka. Dalam beberapa pertempuran bisa dilihat, ada hal yang tidak seimbang antara Hamas dan penjajah Israel.
Farid memandang, butuh perlawanan yang seimbang untuk melawan penjajah Israel, tidak bisa hanya menyandarkan pada Hamas. “Hamas telah memberikan pelajaran pada penguasa-penguasa Arab yang sesungguhnya memiliki kapasitas militer jauh lebih besar daripada Hamas, tapi hanya berdiam diri,” ungkapnya.
Memang benar, saat ini penguasa-penguasa negeri Islam tidak ada yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Israel. “Alih-alih mereka berpikir bagaimana membangun strategi untuk menghilangkan penjajah Yahudi di bumi Palestina, yang mereka lakukan justru normalisasi dengan penjajah Yahudi,” jelasnya.
Meskipun demikian, menurut Farid, penjajah Yahudi tidak akan mudah untuk melakukan serangan pendudukan wilayah Gaza yang dikuasai oleh Hamas. “Hamas dengan kapasitas yang sangat terbatas itu telah merepotkan penjajah Yahudi ini,” pungkasnya.[] Ade Sunandar