BNPT Khawatir Role model “Aksi Kekerasan” Taliban Diadopsi Indonesia, FIWS: Justru Kekerasan Mengusir Penjajah Itu Absah dan Wajib Dilakukan

 BNPT Khawatir Role model “Aksi Kekerasan” Taliban Diadopsi Indonesia, FIWS: Justru Kekerasan Mengusir Penjajah Itu Absah dan Wajib Dilakukan

Mediaumat.news – Pernyataan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar yang mengkhawatirkan role model atau contoh masyarakat Taliban yang menguasai Afghanistan menjadi role model di Indonesia terutama terkait aksi-aksi kekerasan, dinilai Direktur on Forum Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi justru bukan hanya absah tetapi juga merupakan kewajiban yang harus dilakukan.

“Kekerasan dalam rangka mengusir penjajah bukan hanya absah tetapi juga merupakan kewajiban yang harus dilakukan,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Sabtu (18/9/2021).

Menurutnya, kekerasan yang dilakukan oleh mujahidin di Afghanistan termasuk Taliban adalah kekerasan untuk mengusir penjajah Amerika. “Kalau kekerasan seperti itu dimana letak kesalahanannya? Bukankah itu pula yang dilakukan pejuang-pejuang Indonesia ketika mengusir penjajah? Bukankah itu pula yang diserukan oleh para ulama ketika menghadapi penjajah Belanda? Mereka menyerukan jihad fi sabilillah untuk melawan penjajahan,” ujarnya.

Farid menduga narasi-narasi seperti itu justru narasi-narasi beraroma islamofobia. “Dengan melakukan serangan propaganda yang terus menerus terhadap Taliban, kita perlu tegaskan bahwa apa yang dilakukan Taliban tentu tidak semuanya benar dan tidak semuanya sesuai dengan syariat Islam. Tapi, kemudian terus-menerus mengangkat isu Taliban untuk menyerang syariat Islam ini suatu hal yang sangat keliru,” tegasnya.

Ia mengatakan, kalau bicara role model seharusnya yang diserang itu penjajahan Amerika. “Itu seharusnya yang kita serang. Jangan kita jadikan role model. Karena penjajahan Amerika inilah yang telah menyebabkan pertumpahan darah di seluruh dunia. Penjajahan ini yang menyebabkan korban demikian banyak di seluruh dunia dan tidak menghargai nyawa umat Islam,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam perang propaganda Amerika melawan war on terrorism maka seharusnya yang dilakukan oleh BNPT adalah tidak mengadopsi role model Amerika dalam perang melawan terorisme. “Karena role model Amerika dalam perang melawan terorisme telah menjadikan Islam dan kaum Muslim sebagai targetnya,” jelasnya.

“Demikian juga yang harus dikritisi itu adalah bagaimana role model penguasa-penguasa sekuler diktator di negeri-negeri Islam yang telah menggunakan kekerasan untuk memberangus rakyatnya sendiri. Kemudian mengkriminalisasi ulama. Ini role model yang seharusnya ditolak,” tambahnya.

Di sisi lain, menurut Farid, umat Islam harus menjadikan Islam sebagai role model dalam seluruh kehidupan mereka termasuk dalam kehidupan bernegara. Role model yang harus diterapkan itu adalah role model yang dipraktikkan oleh Rasulullah SAW dan para khulafaur rasyidin. Negara yang didasarkan pada syariat Islam dan menjadi milik seluruh umat Islam yang menerapkan syariat Islam dan menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia.

“Seharusnya kita mengkhawatirkan Indonesia menjadikan role model penjajah Yahudi di Palestina yang menggunakan kekerasan untuk terus-menerus melakukan penjajahan. Kenapa ini tidak disinggung?” pungkas Farid.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *