Pada 3 September 2024, Presiden AS Biden mengutuk serangan Rusia di kota Poltava di Ukraina, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 51 orang. Dia berkata: “Saya mengutuk keras serangan memalukan ini,” bahkan dia berjanji bahwa negaranya akan terus memberikan bantuan militer ke Ukraina, termasuk “menyediakan sistem pertahanan udara dan kemampuan yang mereka perlukan untuk melindungi negaranya.”
Biden telah melibatkan Ukraina dalam perang, dan menjadikan rakyatnya bahan bakar dalam perang negaranya melawan Rusia dan Eropa, lalu dia menyesali kematian warga Ukraina! Sebaliknya, dia tidak mengutuk agresi entitas Yahudi selama 11 bulan, yang menewaskan lebih dari 50 orang setiap hari dan terkadang membunuh ratusan orang, jumlah korban yang syahid mencapai lebih dari 40 ribu orang, sedang yang terluka lebih dari 90 ribu orang.
Jadi, bukannya mengutuk, justru dia mendukung agresi berdosa ini dan semua serangan memalukan yang dilakukan entitas Yahudi, bahkan dia menyediakan semua senjata dan peralatan senilai puluhan miliar, yang terbaru adalah kesepakatan senjata senilai 20 miliar dolar pada 13/8/2024. Biden mendukung semua sikap entitas Yahudia, menutupi semua kejahatannya, dan menganggapnya sebagai keniscayaan perang.
Amerika, yang terkenal secara internasional karena perang kriminal dan serangan memalukan yang mengakibatkan terbunuhnya jutaan orang, kini Amerika memerangi rakyat Palestina dan kawasan tersebut dengan menggunakan para pembenci Islam dan kaum Muslim, yaitu orang-orang Yahudi untuk mempertahankan kendalinya atas kawasan, serta mencegah pembebasan Palestina dan berdirinya Khilafah (hizb-ut-tahrir.info, 7/9/2024).
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat