Biden Kutip Al-Qur’an dalam Pesan Ramadhan, Pengamat: Yang Paling Penting Hentikan Penjajahan Amerika di Dunia Islam

Mediaumat.news – Terkait pesan Ramadhan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengutip Al-Qur’an, Pengamat Politik Internasional Farid Wajdi mengatakan, yang paling penting adalah menghentikan kebijakan zalim dan penjajahan Amerika di dunia Islam.

“Bagi kita yang terpenting itu sesungguhnya bukan pesan Ramadhan yang memuji Islam, atau memuji Ramadhan. Tapi yang terpenting itu bagi kita adalah dihentikannya kebijakan zalim, kebijakan penjajahan Amerika di dunia Islam,” ujarnya kepada mediaumat.news, Rabu (14/04/2021).

Farid menilai, apalah artinya ucapan dan pujian-pujian tersebut, bahkan kalaupun Joe Biden ikut puasa bersama sementara kebijakan Amerika terhadap dunia Islam tidak berubah. Seperti tetap mendukung rezim Bashar Assad di Suriah yang telah membantai rakyatnya sendiri, tetap mendukung Arab Saudi dan Iran dalam perang di Yaman sehingga menyebabkan ratusan ribu kaum Muslim terbunuh dan ada ancaman kelaparan dan wabah penyakit akibat hancurnya infrastruktur di Yaman.

Begitu juga di Irak, menurut Farid, Amerika harus menghentikan kebijakannya membentuk pemerintahan boneka yang menimbulkan konflik horizontal di Irak. Termasuk harus menghentikan dukungannya terhadap penjajah Yahudi.

“Kita tidak perlu puji-pujian Biden sementara ia tetap mendukung penjajahan Yahudi di Palestina,” tegasnya.

Farid menambahkan, Amerika juga harus menghentikan dukungannya terhadap rezim-rezim represif di dunia Islam yang menjadi boneka-boneka Amerika untuk kepentingannya. Yang dengan dukungan Amerika tersebut, rezim-rezim represif ini melakukan tindakan zalim terhadap umat Islam, mengkriminalisasi ulama, dan mengkriminalisasi perjuangan penerapan syariat Islam yang sesungguhnya merupakan aspirasi dari umat Islam. Seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat dengan mendukung diktator Sisi di Mesir, demikian juga mendukung rezim-rezim represif yang lain di dunia Islam.

“Itu lebih penting daripada kutipan-kutipan ayat Al-Qur’an yang dilakukan oleh Biden, yang tidak bermakna apapun ketika Amerika Serikat masih melakukan kebijakannya menzalimi umat Islam,” pungkasnya.[]Agung Sumartono

Share artikel ini: