Bicara HAM tapi Diam Saat Gaza Dibom, Bentuk Kejahatan HAM Juga

Mediaumat.info – Fakta yang disebut Presiden Prabowo ‘banyak negara bicara HAM tetapi diam saat Gaza dibom’ menurut Peneliti Masyarakat Sosial Politik Indonesia (MSPI) Dr. Riyan, M.Ag. merupakan bentuk kejahatan hak asasi manusia (HAM) juga.
“Apa yang disampaikan Presiden Prabowo besifat faktual. Fakta tersebut (banyak bicara HAM tapi diam saat Gaza dibom) jelas merupakan bentuk kejahatan HAM itu sendiri dan pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan universal,” ujarnya kepada media-umat.info, Sabtu (12/4/2025).
Menurut Riyan, begitu halnya dengan para penguasa Muslim termasuk Indonesia yang hanya bisa beretorika dalam masalah genosida di Gaza, tidak ada aksi nyata dengan mengusir penjajah entitas Yahudi.
Bahkan Riyan menegaskan, Indonesia tidak memadai dalam sikap dan peran terhadap masalah Gaza, Palestina.
“Karena faktanya, Indonesia dan negeri-negeri Muslim pun tidak melakukan tindakan nyata yang akan menjadi solusi tuntas masalah Palestina,” lanjutnya.
Solusi tuntas dan nyata, katanya, harus memahami terlebih dahulu akar masalah bahwa penjajah entias Yahudi didukung penuh oleh Amerika Serikat dan negara kafir lainnya. Maka, jalan satu-satunya yang sejati dan syar’i adalah dengan mengirim tentara-tentara Muslim untuk berjihad mengusir dan menghancurkan Zionis Yahudi bukan menjadi pasukan perdamaian.
Melawan negara adidaya saat ini Amerika Serikat, harus dengan negara juga. Oleh karena itu, Riyan mengajak umat Islam untuk bersatu dalam satu kepemimpinan global untuk membangun tata dunia dan konstelasi internasional baru.
“Hal ini akan lebih strategis manakala negara-negara lain yang mayoritas penduduknya Muslim, diajak bersatu dalam satu kepemimpinan global,” ujarnya.
“Negara harus dilawan negara. Sistem harus dilawan dengan sistem. negara Amerika harus dikalahkan dengan negara khilafah. Sistem sekuler-kapitalis-demokrasi yang batil harus diganti dengan syariah Islam kaffah,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan, persatuan semua akan terwujud hanya dengan dakwah mengikuti metode Rasulullah SAW secara kolektif, dilakukan oleh kelompok dakwah yang berbentuk partai politik Islam ideologis secara global.
“Bila dukungan umat dan dukungan ahlul quwwah (tokoh berpengaruh khususnya militer) ini terjadi, maka bukan hanya Palestina yang akan dibebaskan, sebagaimana Khalifah Umar bin Khaththab ra. Membebaskannya, tetapi juga seluruh wilayah kaum Muslimin yang dicaplok penjajah,” tandasnya.[] Lukman Indra Bayu
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat