Berkah Ramadhan dan Kemenangan Idul Fitri Berlangsung Lama Hanya Ketika Begini

Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) memaparkan, keberkahan Ramadhan serta kemenangan Idul Fitri bakal berlangsung lama hanya ketika Islam diterapkan di seluruh aspek kehidupan.

“Itu hanya akan mungkin jika kita hidup secara islami dalam seluruh aspek kehidupan, baik dalam kehidupan spiritual, ekonomi, sosial, budaya, dst.,” ujarnya dalam Focus to The Point: Menyambut Idul Fitri dengan Kebahagiaan, Sabtu (23/4/2023) di kanal YouTube UIY Official.

Dengan kata lain, sambungnya, tekanan ekonomi, politik, ancaman budaya yang bisa merusak generasi muda, serta kecemasan lain, misalnya, bakal tuntas ketika kehidupan islami melingkupi seluruh aspek kehidupan umat.

Lebih jauh, kebahagiaan dan keberkahan hidup yang tiada henti, bakal terjadi tatkala umat Islam hidup di dalam sebuah keselarasan, yakni penerapan syariah Islam secara kaffah (menyeluruh). “Di situlah berkah akan kita dapatkan,” cetusnya.

Inginkan Penerapan Islam

Berita baiknya, sebagaimana hasil riset yang berbasis di Washington DC, ungkap UIY, Pew Research Center telah mengungkapkan bahwa mayoritas Muslim di Indonesia, menginginkan penerapan syariat Islam di negaranya.

“Hasil riset yang dilakukan oleh Pew Research Center yang berbasis di Washington untuk Indonesia itu, 72 persen responden itu menginginkan penerapan syariat Islam,” ulasnya, tentang riset yang dilakukan antara tahun 2008-2012 tersebut.

Lantas, tentang masih adanya sebagian kaum Muslim yang menolak penerapan syariat Islam di seluruh aspek kehidupan, kata UIY, lebih merupakan cerminan pemikiran, arah, kebijakan, dan ideologi politik para elite.

Pasalnya, dari membaca hasil survei yang ia kemukakan sebelumnya, secara fakta, terkonfirmasi mayoritas responden justru menginginkan penerapan syariat Islam.

“Itulah mengapa ada perbedaan antara rezim yang sekarang dengan rezim sebelumnya,” ujarnya.

“Rezim sekarang itu begitu kuatnya itu menahan semua apa yang mereka katakan sebagai, kalau kita istilah kita kebangkitan, oleh mereka itu dikatakan sebagai radikalisme,” jelasnya menambahkan.

Karenanya UIY menuturkan, yang paling penting untuk mempertahankan keinginan umat ini agar senantiasa memiliki semangat berislam lantas mewujudkan, serta menjaga bahkan meningkatkan hingga menjadi sebuah kekuatan perubahan yang sangat besar, adalah aktivitas dakwah Islam kaffah.

“Dia akan menggeret perubahan pada level mana pun termasuk pada level kekuasaan. Kekuasaan tidak akan bisa menahan desakan perubahan yang digerakkan oleh umat ini,” terangnya, seputar pentingnya dakwah dimaksud.

Pun demikian dengan pemimpin umat. “Pemimpin umat itu harus membangkitkan gairah atau ghirah di kalangan mat dengan berdasarkan keimanan kepada Allah SWT,” imbuhnya.

“Bahwa Allah itu khairur raziqin, bahwa Allah itu akan menolong hamba-Nya yang menolong agama Allah, bahwa Allah itu akan selalu bersama dengan orang-orang yang bertakwa,” papar UIY, berkenaan sikap yang sebelumnya telah dilakukan Rasulullah SAW sebagai pemimpin negara kala itu.

Artinya, pemimpin negara harus mampu membangun optimisme di tengah rakyatnya. Bukan seperti saat ini yang kata UIY, justru mempreteli semua hal yang berbau Islam.

Sebutlah larangan acara buka puasa bersama terhadap ASN. Padahal momen ini salah satu hal sangat penting untuk membangkitkan optimisme dimaksud.

Yang dengannya, perubahan besar menuju kehidupan Islam yang penuh berkah pun bisa terwujud. “Karena dalam kehidupan Islam itulah keberkahan yang dinantikan itu akan terwujud,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: