Berjuang Bersama untuk Tegakkan Khilafah adalah Tugas Umat Fase ke 5

Komunitas Pemburu Shubuh Bandar Lampung menggelar acara “Kuliah Shubuh” dengan tema “Menyongsong Kebangkitan Islam” dilaksanakan pada Ba’da Shubuh pukul 04.30 bertempat di – Masjid Al Wutsqo, Way Halim, Bandar lampung, Ahad (16/12/2018) bersama Kyai Bustomi Al-Jawy.

Pemaparan tentang fase ummat saat ini, menjadi pembuka kuliah shubuh yang dihadiri lebih dari seratus orang ini.

“Terpenuhinya berbagai tanda akhir zaman, memastikan bahwa fase sekarang ini adalah fase ke-4 yakni fase Mulkan Jabriyyatan, karenanya fase berikutnya adalah fase khilafah ‘ala minhaajin nubuwwah”, kata Kyai Bustomi.

Semangat persatuan serta pengakuan Al liwa dan Ar royah sebagai bendera pemersatu ummat, sebagaimana ditunjukkan pada reuni 212 adalah bukti tanda-tanda fase ke-5 segera menghampiri.

“Reuni 212 telah mematahkan mitos bahwa umat Islam Indonesia susah disatukan dalam satu kepemimpinan umum karena terdiri dari berbagai faham, suku dan bahasa. Nyatanya belasan juta umat dari seluruh penjuru negeri ini telah disatukan oleh Allah dibawah Panji persatuan umat Islam yakni panji لا اله الا الله محمد رسول الله, ” tegas beliau.

Ujian dari persatuan ummat saat ini, terletak pada rezim penguasa yang terdiri dari manusia yang terang-terangan memusuhi Islam dan yang bermuka dua.

Hanya saja, Kyai Bustomi memberikan semangat kepada para jama’ah bahwa sekuat apapun kekuasaan saat ini pasti akan segera ditumbangkan oleh Allah SWT. Karena memang sudah masanya untuk berakhir dan akan diganti dengan kekuasaan yang hanya menerapkan syari’at Islam.

Oleh karena itu, “ummat harus segera mempersiapkan diri menerima pertolongan Allah berupa tegaknya syariah dan Khilafah”, terang beliau

Adapun tugas orang-orang mukmin yang meyakini janji tuhannya bahwa mereka akan diberikan istikhlaf (kekuasaan Khilafah) sebagaimana firman Allah QS An Nuur 55

وعد الله الذين آمنوا منكم وعملوا الصالحات.. الخ
Bahwa Allah telah berjanji (pasti) memberikan kekuasaan (Khilafah) kepada sebagian orang-orang mukmin yang telah mengamalkan keimanannya, adalah bergabung dan mendukung siapapun orang-orang ataupun harokah-harokah seperti HTI yang senantiasa berjuang memahamkan umat akan wajibnya formalisasi hukum syari’at Islam.

Usai dibacakan do’a, ustadz Rahmat selaku MC kemudian mempeesilahkan jama’ah untuk melakukan sholat Isyroq dan dilanjutkan sarapan bersama.[]

Sumber: shautululama.net

Share artikel ini: