Berbagai Kalangan di Jabar Tolak Kenaikan BBM, Elpiji dan TDL
Mediaumat.id – Rencana kenaikan harga BBM, gas elpiji 3 kg dan TDL mendapat penolakan dari berbagai pihak di Jawa Barat. Pakar Ekonomi Syariah Dr. Arim Nasim, M.Si., misalnya. Ia menilai kenaikan BBM, gas, dan TDL akan semakin mengokohkan liberalisasi baik sektor hulu maupun sektor hilir.
“Kalau kita lihat dalam perspektif ekonomi Islam, kenaikan BBM, gas, dan TDL itu akan semakin mengokohkan liberalisasi baik sektor hulu maupun sektor hilir,” tuturnya dalam acara Konferensi Pers dan Ijtima Ulama, Tokoh, dan Advokat Jawa Barat Menolak Rencana Kenaikan BBM, LPG 3 kg, dan TDL, Rabu (25/5/2022) di kanal YouTube Rayah TV.
Menurutnya, dalam pengelolaan BBM, gas, dan juga listrik, yang akan diuntungkan adalah salah satunya para kapitalis asing yang sekarang hanya diizinkan untuk menjual BBM setara pertamax.
Dalam kesempatan yang sama, sebagai perwakilan dari advokat, Ketua LBH Pelita Umat Jawa Barat Agus Gandara, S.H., M.H. menyebut, pernyataan presiden dan menteri keuangan yang memastikan tidak akan ada kenaikan harga BBM dapat berpotensi dipidana jika nantinya sekali lagi jika nantinya ternyata BBM dinaikkan.
Menurutnya, walaupun tidak secara eksplisit, termasuk tidak menaikkan BBM jenis solar, dan gas 3 kilogram, tetapi, frasa tidak ingin membebani rakyat sebagai dasar tidak akan dinaikkan BBM jenis pertalite, juga meliputi janji tidak akan menaikkan solar, listrik, dan gas LPG 3 kilogram atau gas melon, artinya, jika nantinya presiden menaikkan pertalite, solar, listrik di luar 3000 voltage, dan gas melon 3 kilogram, berarti presiden telah membebani rakyat.
“Itu artinya, presiden telah menyebarkan kabar bohong yang sebelumnya menyatakan tidak akan menaikkan pertalite dan tidak akan membebani rakyat,” tuturnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Ketua Perhimpunan Intelektual Muslim Indonesia Dr. Julian Sigit, M.E.Sy. menyampaikan bahwa wacana pemerintah berkaitan dengan akan menaikkannya, yakni BBM jenis pertalite, dan juga solar serta TDL, dan juga LPG, tentu akan menimbulkan mudharat.
“Oleh karena itu, kalau kita melihat wacana ini, jika terus diteruskan, dan dijadikan sebagai sebuah kebijakan, tentu hal ini akan memicu jumlah orang miskin semakin bertambah,” tuturnya.
Dari perwakilan ulama, KH Ali Bayanullah menyampaikan, rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM jenis pertalite, dan solar, harga gas LPG 3 kg, dan menaikkan TDL adalah konfirmasi kebijakan yang sangat liberal, hanya melayani kepentingan oligarki dan kehendak kapitalisme global dengan mengabaikan hak dan kepentingan rakyat.
“Kebijakan seperti ini jelas kebijakan yang zalim, apalagi dengan beban kehidupan rakyat yang sudah berat akibat dampak dari pandemi yang belum sepenuhnya pulih,” tuturnya.
Menurutnya, seluruh problem ekonomi yang dihadapi negara semestinya diselesaikan dengan mudah jika negara mengambil Islam sebagai solusi.
“Sehingga kekayaan alam Indonesia yang melimpah dapat memberikan dampak kesejahteraan bagi rakyat,” pungkasnya.[] ‘Aziimatul Azka