Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang adalah Tragedi

Mediaumat.id – Menanggapi bentrok antara aparat dan warga Pulau Rempang Batam yang menolak kampungnya digusur karena pembangunan pabrik kaca terbesar di Indonesia dengan investor dari Cina, Pengamat Politik Islam Dr. Riyan, M.Ag menyebut hal ini sebagai tragedi.

“Saya melihat kasus Pulau Rempang Batam Kepulauan Riau ini adalah satu tragedi,” ujarnya dalam acara rubrik Catatan Perubahan: Rempang Membara, Ada Apa? di kanal YouTube Peradaban Islam ID, Kamis (14/9/2023).

Menurut Riyan, peristiwa ini disebut tragedi karena untuk kesekian kalinya masyarakat melihat kebengisan dan sikap represif oleh negara melalui aparatnya dikarenakan berbagai dorongan-dorongan yang dilakukan oleh pemilik modal.

Riyan melihat, ini bukanlah kasus yang pertama. Sebab sebelumnya juga ada kasus Wadas di Jawa Tengah yang hampir sama dengan kasus Pulau Rempang ini. Yakni adanya upaya penggusuran pada warga yang sudah tinggal di sana bertahun-tahun dengan alasan pembangunan proyek.

Sehingga, kata Riyan, untuk kesekian kalinya ia merasa terusik atas tindakan aparat yang sangat-sangat keji tersebut karena sangat luar biasa kalau kepada rakyat sendiri sampai melakukan hal-hal seperti itu. “Tentu kita berharap ini kejadian yang terakhir, jangan sampai ini terjadi lagi,” pungkas Riyan.[] Agung Sumartono

Share artikel ini: