Mediaumat.id – Diamankannya belasan remaja di sebuah indekos, Tangerang Selatan, beserta dua boks kondom, dinilai oleh Pengamat Sosial Suardi Basri problemnya tidak tunggal.
“Saya kira bahwa problemnya kan tidak tunggal,” tuturnya dalam acara Kabar Petang: Duh…Sex Bebas di Kos-Kosan, Rabu (15/3/2023) di kanal YouTube Khilafah News.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu bukti betapa rapuhnya dunia pendidikan. “Dunia pendidikan dalam pengertian luas bukan sebatas yang formal, tapi juga pada unit yang paling kecil, keluarga,” ungkapnya.
Di sana, lanjutnya, ada banyak faktor yang kemudian kalau disinyalir cukup kuat, itu karena iklim atau suasana liberalisme, yang kemudian mendorong sifat permisif atau sifat materialisme. Maka muncullah persoalan itu sering kali dipindai, itu hanya sebatas persoalan-persoalan yang bersifat materi.
“Nah, makanya fenomena yang kemudian kita lihat itu, bahwa banyak juga dari keluarga yang sebetulnya menjadi garda terdepan atau garda awal dari proses pembinaan atau penjagaan dari generasi, justru sekarang terjun dalam dunia-dunia ekonomi, dalam rangka meraih hal-hal yang bersifat material,” sesalnya.
Seolah-olah, ia melanjutkan, bahwa kebahagiaan itu hanya bisa didapat melalui menumpuk hal-hal yang sifatnya material.
Ia memandang terjunnya keluarga di dalam dunia materialisme ini kemudian mendorong anak-anak generasi penerus menjadi materilistis juga.
“Fungsi pendidikan pertama yang kita sebut tadi keluarga, kemudian masuk ke dalam dunia sekolah, ke dunia pendidikan, baik menengah, atas, maupun juga di perguruan tinggi. Yang sudah kita singgung, betapa rapuhnya sistem pendidikan di sekolah atau kampus,” terangnya.
Ditambah lagi, jelasnya, dengan satu kondisi yang memang memungkinkan untuk tempat domisili remaja atau mahasiswa itu memang sudah lemah sekali kontrol atau hilang kontrol.[] ‘Aziimatul Azka