Belajar dari Rusia dan Arab, Pengamat: Indonesia Mestinya Jual SDA dengan Rupiah
Mediaumat.id- Belajar dari Rusia yang menjual minyak dan gas dengan rubbel (mata uang Rusia) dan Arab Saudi yang membolehkan pembelian minyak dengan riyal, Pengamat Ekonomi Politik Salamuddin Daeng menyatakan semestinya Indonesia menjual sumber daya alam (SDA) dengan rupiah. “Bagaimana kalau Indonesia mulai sekarang menjual sumber daya alamnya pakai rupiah?” tuturnya kepada Mediaumat.id, Senin (4/4/2022).
Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan alam terlengkap di dunia. Jika mulai sekarang jual batu bara dan sawit pakai rupiah. Wajibkan semua negara pembeli sawit dan batu bara pakai rupiah. “Wah, kalau ini dilakukan Jokowi maka siap uang rupiah akan jadi kuat dan hebat,” ujarnya.
“Nah, kalau bisa jual batu bara dan sawit sudah ditransmisikan secara internasional dengan rupiah maka Indonesia akan punya tambahan rupiah sedikitnya Rp 3000 triliun. Ini setara cadangan devisa Indonesia saat ini,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, kalau cadangan devisa adalah dasar dari lemah dan kuatnya mata uang maka tambahan jumlah rupiah yang ditransaksikan secara internasional dari perdagangan sawit dan batu bara bisa menguatkan rupiah.
“Seberapa besar kemungkinan rupiah menguat? Sangat besar sekali. Mau berapa? 1 rubbel satu rupiah, satu riyal satu rupiah juga bisa. Apalagi dolar, mau satu dolar satu rupiah juga bisa,” terangnya.
Kalau demikian, lanjutnya, maka Indonesia bisa dapat minyak dengan harga rupiah. Jika Ron 95 dijual di Arab Saudi seharga 2.33 SAR (riyal) maka seharusnya bisa dijual dengan Rupiah, Rp 8800 per liter. “Paling tidak begitu. Tapi ingat, bukan sekadar itu. Namun jauh lebih dahsyat dari itu,” simpulnya.
Ia menilai, dengan uang sebesar itu maka Indonesia bisa bangun apa saja sekarang, tak perlu lagi mengemis utang. “Nah utang yang sudah ada bisa dilunasi dalam dua setengah tahun ke depan. Selain itu Presiden Jokowi bisa bagi-bagi uang ke rakyat. Semua rakyat Indonesia bisa sugih mendadak,” bebernya.
Yang penting pemerintah jangan pelit dan cuma mau kaya sendiri. Kalau kaya ramai-ramai kan menyenangkan. “Karena nanti kalau perang kalian tak akan berani perang sendiri. Kita bersama angkat senjata,” pungkasnya.[] Ajirah