Bela Muslim Uighur, Warga Tangerang Gelar Tabligh Akbar
Alhamdulillah segala puji kami haturkan kepada Allah saja, berkat kebaikan limpahan nikmat dariNya selesai sudah acara tabligh akbar dengan tema “Peduli Muslim Uighur”. Sangat perlu bagi umat islam untuk mengetahui kondisi terkini tentang nasib saudaranya di negeri tanah airnya yang saat ini terjajah oleh Komunis China, yaitu Uighur.
Dunia seolah bungkam, PBB lagi-lagi tak bernyali, OKI yang disebut organisasi yang memperhatikan urusan umat islam juga tidak berkutik. Apalagi umat islam di negeri tercinta ini pun tidak bisa berbuat banyak. Di saat ada kelompok yang ingin menyerukan kebenaran berita di Uighur sana justru dilabeli dengan istilah radikal. Tak selesai sampai di situ, ormas terbesar dan tokoh agama muncul justru menyuarakan bahwa Uighur baik-baik saja dan kita diminta tidak ikut mengurusi politik negeri China penjajah. Nauzubillah.
Forum Silaturahmi Umat Islam Tangerang (FSUIT) merasa perlu memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat terkait kondisi umat islam di Uighur. Dengan tema Uighur, FSUIT mengadakan Tabligh Akbar dengan konsep yang berbeda. Biasanya hanya 2 (dua) pembicara saja yang mengisi Tabligh Akbar, namun kali ini FSUIT memberikan kesempatan kepada 8 tokoh masyarakat untuk menyampaikan kebenaran secara terang benderang.
Sebagai pembuka, ketua DKM memberikan sambutan dan menyampaikan bahwa setelah manusia bersyahadah terbentuklah ikatan paling kuat yaitu ikatan akidah. Resmi sudah kita dipersaudarakan dengan dua kalimah syahadah. Saat itulah kewajiban sesama saudara adalah saling menolong satu sama lain. Selain doa untuk umat muslim di Uighur, ketua DKM juga menegaskan untuk melakukan tindakan yang konkrit agar persoalan umat islam di Uighur kembali mendapat kebebasannya dari belenggu China.
Orasi pertama disampaikan oleh Ust Abdul Halim, beliau mengingatkan kita bahwa umat islam adalah umat terbaik. Umat paling unggul diantara umat manusia yang ada di dunia ini, tapi mengapa saat ini umat islam seperti tidak berdaya dan menjadi bahan permainan umat lain? Teknologi? Kita tidak kalah. Ekonomi juga masih bisa bersaing, lihat saja potensi kekayaan negeri-negeri islam. Tapi mengapa saat ini umat islam begitu terpuruk tak berdaya? Ada darah mengalir di Uighur tapi tidak mampu mencegah apalagi menghukum si penjajah China?
Itu semua karena umat islam tidak memiliki perisai, pelindung umatnya. KHILAFAH. Umat islam seperti kehilangan kepalanya.
Orator kedua, Ust Ruseno mengingatkan kembali kepada sejarah yang indah. Saat sahabat Nabi yang mulia bernama Saad bin Abi Waqosh berkunjung ke negeri China untuk berdakwah dan sepulangnya dari sana Saad bin Abi Waqosh mendapatkan oleh-oleh berharga berupa ilmu pembuatan kertas. Beliau menyadarkan persepsi masyarakat bahwa agama islam disana adalah agama yang baru. Tetapi itu keliru, islam sudah datang sejak zaman sahabat Nabi. Itu artinya agama islam bukanlah pendatang atau sering disebut sebagai imigran gelap. Islam sudah ada disana sebagai agama resmi yang memiliki hak kebebasan yang sama.
Orator ketiga yaitu Ust Suwarno memberikan 3 alasan kenapa solusi untuk persoalan penjajahan terhadap umat islam di Uighur hanya dengan KHILAFAH. Pertama, Khilafah adalah perisai sebagaimana Al Quran dan Sunah. Kedua, meskipun ada OKI yang sudah lama berdiri, mereka tidak bisa membela umat islam ketika terjajah oleh musuh-musuh islam. Ketiga karena memang ini adalah janji dari Allah. Dan janji Allah sudah pasti akan terjadi. Mau tidak mau, suka tidak suka, berjuang atau tidak, janji Allah pasti terjadi. insyaAllah.
Orator keempat, Ust Anggun Cahyo menyoroti persatuan umat islam yang saat ini terkoyak-koyak. Umat islam terkotak oleh golongan, mazhab, national state, dan kepentingan-kepentingan lain. Perpecahan umat islam ini bukan terjadi alamiah, tetapi memang dirancang oleh musuh-musuh islam. Politik belah bambu sangat efektif merusak ikatan kuat akidah islam. Satu golongan dijunjung tinggi dan golongan lainnya diinjak dengan begitu keras. Maka tidak ada yang bisa menyatukan umat islam lagi selain dengan KHILAFAH.
Orator kelima, Ust Ikhsan melihat fenomena penindasan umat islam tidak lepas dari dua raksasa saat ini. Amerika dan China. Keduanya sama-sama memusuhi islam karena islam adalah ideologi yang bisa menghancurkan ideologi sesat mereka, Kapitalisme dan Sosialisme.
Jika Amerika menggunakan jurus Sekularisme, memisahkan agama dari kehidupan. Amerika masih membolehkan umat islam untuk beribadah asalkan jangan sekali-kali ikut campur urusan politik. China lain hal, ia totalitas melarang islam untuk beribadah. Tidak boleh ada agama. Saat umat terjepit oleh dua penjajah raksasa, sekali lagi tiada solusi yang bisa diambil kecuali dengan KHILAFAH.
Orator keenam, Ust Mawan mengusik setiap hati dan pikiran umat islam. Ketika Nabi yang mulia memberikan pengibaratan yang sangat indah mengenai umat islam bahwa umat islam satu dengan umat islam lainnya adalah seperti satu tubuh. Ketika ada yang sakit maka sakit pula anggota tubuh yang lain. Dan ketika nasib umat islam dipenjuru dunia saat ini banyak yang terjajah dan tertindas, harusnya kita umat islam yang sedang aman sentosa bisa merasakan sakit yang sama, mampu mendengar jeritan tangis mereka, mampu melihat jelas penderitaan mereka. Namun apabila saat ini kita tidak memiliki perasaan belas kasihan, tidak memikirkan nasib mereka, tidak melantunkan doa-doa untuk mereka, artinya kita bukanlah umat sebagaimana yang digambarkan Nabi. Nauzubillah.
Orator ketujuh, Ust Uji Gunawan mengutip surat Al Buruj tentang Ashabul Uhdud, pemuka-pemuka yang berbuat kekejaman kepada umat islam. Dan itu tidak terjadi pada masa lalu semata, tetapi terus berlangsung sampai saat ini dan bisa kita saksikan dengan mata kepala sendiri. Lihat genosida Amerika kepada umat islam di Iraq? Lihat pembunuhan umat islam di Suriah oleh Syiah dan sekutunya, lihat pula Uighur yang masih berlangsung sampai detik ini. Begitu murahnya kah nyawa umat islam? Padahal hancurnya dunia dan segala isinya bagi Allah itu remeh dibandingkan dengan hilangnnya satu nyawa umat islam dengan tidak hak. Ini bukan persoalan sepele. Ini serius. Lalu kenapa ini terus berlanjut?
Setidaknya ada 4 alasan yang disampaikan oleh Ust Uji Gunawan. Pertama, karena sifat dan watak musuh islam. Mereka orang kafir tidak akan berhenti memerangi kamu sampai mereka berhasil mengembalikan pada kekufuran dengan kuasa mereka. Siang dan malam musuh islam terus berbuat makar kepada umat islam.
Kedua, umat Islam terjangkiti Al Wahn. Penyakit berbahaya yang sudah menjangkiti kaum muslim sehingga lemah tak berdaya. Mayoritas umat islam terlalu cinta dengan dunia dan sangat takut menemui ajal. Makanya banyak orang berilmupun rela menjual kebenaran hanya ingin memperoleh kenikmatan dunia sesaat.
Ketiga, umat terpecah hanya karena banyak hal seperti wilayah, mazhab, organisasi dan kepentingan lain. Padahal Nabi yang mulia sudah memperigatkan agar tetap bersatu dan jangan berpecah belah.
Keempat, tidak adanya alat pemersatu, yaitu Khilafah.
Terakhir, Ust Agus Hermawan mengutip Surat At Taubah ayat 41. Pentingnya sebuah ajaran islam yang saat ini sedang digembosi oleh negara kita sendiri. Melalui Menagnya, negara ingin menghapus ajaran islam berupa Jihad dan Khilafah dari dunia pendidikan. Beliau menyeru kepada seluruh masyarakat agar tidak salah dalam menerima berita tentang ajaran islam terutama Khilafah. Khilafah bukan ajaran sesat, bukan ajaran radikal, bukan ajaran terorisme. Khilafah justru ajaran islam yang akan memberikan kesejahteraan dan keadilan kepada seluruh umat manusia di dunia. (IR)