Begini Kiat Dakwah di TikTok ala Influencer Dakwah
Mediaumat.id – Kiat berdakwah di medsos khususnya TikTok agar bisa diterima oleh warganet (netizen) menurut Influencer Dakwah Aab Elkarimi yaitu dengan mengambil sisi empatinya. “Kalau kita mau bikin satu video, pasti saya itu ambil sudut pandang empati, dari empati itu kemudian meraih simpati, meraih dukungan dan pada akhirnya positif juga pada akhirnya,” ujarnya dalam acara Live Fokus Spesial: Dakwah ala Milenial, Ahad (24/4/2022) di kanal Youtube UIY Official.
Aab mengatakan, dua tahun yang lalu TikTok itu soal entertain (hiburan), sebab TikTok lahir dari aplikasi musik, jadi intinya TikTok itu adalah joget. Kemudian TikTok melakukan rebranding sehingga tidak hanya hiburan yang ada di TikTok, tapi konten dakwah juga bisa diterima.
Aab melihat, era saat ini identik dengan self-healing atau sesuatu yang berhubungan dengan diri sendiri. Sehingga konten-konten terkait dirinya atau cara pandang seseorang terhadap sesuatu dan konten-konten yang tidak konfrontatif tapi lebih ke empati bisa lebih diterima di TikTok.
Selain itu Aab membeberkan poin-poin penting yang bisa dijadikan patokan dalam membuat konten di medsos khususnya TikTok, supaya dari segi dakwahnya dapat dan bisa diterima warganet dan menjadi viral.
Pertama, mencari pemicu atau triger yang benar-benar hot. Karena dengan triger itu konten akan lebih cepat dikenal karena isu-isu yang dibahas masih panas di masyarakat.
Kedua, durasi video. Durasi yang ideal di TikTok itu satu menit sampai dua menit. Jadi ketika membahas suatu persoalan atau isu, maka harus bisa selesai dalam waktu yang singkat.
Terakhir ia berpesan, bahwa yang namanya dunia itu terus berputar, dan satu hal yang pasti dari dunia itu adalah perubahan itu sendiri. Maka terkait dengan uslub atau cara-cara berdakwah juga harus bisa relevan dengan perubahan zaman. Sebab bagaimanapun saat ini tentu ada alat-alat yang sesuai dengan dunia saat ini, yang mungkin pada masa lalu belum ditemukan.
“Maka kita sebagai yang muda, yang mengakses itu dengan banyak keluangan waktu, adanya kesempatan ya, ayo mari kemudian kita gunakan hal-hal itu di dalam dakwah,” pungkasnya.[] Agung Sumartono