Bebankan Iuran Pariwisata pada Tiket Pesawat, Kebijakan Tak Benar dan Zalim

Mediaumat.info – Rencana pemerintah membebankan iuran pariwisata melalui tiket pesawat yang akan mengakibatkan harga tiket pesawat naik, dinilai Pakar Ekonomi Syariah Dr. Arim Nasim, SE, M.Si, Ak, CA sebagai kebijakan yang tidak benar dan zalim.
“Saya lihat ini enggak benar itu, dan ini berimplikasi kebijakan yang zalim yang membebani rakyat atau penumpang dengan sesuatu yang dia tidak nikmati,” ujarnya dalam Kabar Petang: Iuran Pariwisata Akan Dibebankan Pada Tiket Pesawat, Pemerintah Mau Peras Rakyat? di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (27/4/2024).
Menurut Arim, kebijakan ini membebani sesuatu kepada orang yang tidak tepat sasaran.
Sebab, kata Arim, dari hasil survei penumpang pesawat dengan tujuan wisata itu sangat kecil sekali, yakni hanya 12,1%, sedangkan iuran pariwisata tersebut dibebankan kepada seluruh penumpang pesawat.
“Berarti kan ada kezaliman terhadap 87,9% penumpang pesawat yang tidak bertujuan wisata dan harus menanggung biaya pesawat yang lebih tinggi dari biaya sebenarnya,” ungkap Arim.
Arim melihat, karena berbagai faktor, harga tiket pesawat di Indonesia itu sudah sangat mahal dibandingkan dengan negara-negara lain. Sehingga kebijakan ini oleh Arim disamakan dengan preman yang memalak rakyat atau lebih khusus penumpang pesawat. Sebab penumpang pesawat yang tidak punya tujuan wisata dipaksa untuk membayar iuran wisata karena itu sudah masuk dalam hitungan total harga tiket pesawat. [] Agung Sumartono
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat