BBC Ungkap Kesepakatan Rahasia dengan ISIS

BBC telah menemukan rincian kesepakatan rahasia yang memungkinkan ratusan pejuang ISIS dan keluarga mereka untuk melarikan diri dari Raqqa, di bawah arahan pasukan koalisi pimpinan Amerika, pasukan pimpinan Inggris dan pasukan pimpinan Kurdi yang mengendalikan kota tersebut.

Jatuhnya al-Raqqa telah dipresentasikan sebagai benteng terakhir ISIS dan kemenangan pasukan koalisi Barat, namun rumor telah lama berkembang dengan keterlibatan Barat dan ISIS sementara penyelidikan oleh BBC ini memberikan wawasan yang jelas tentang hubungan ISIS dengan Barat.

Komentar:

BBC menemukan bahwa para pengemudi truk telah dikontrak oleh Pasukan Demokratik Suriah, sebuah aliansi pejuang Kurdi dan Arab yang menentang ISIS untuk memimpin sebuah konvoi yang akan membawa ratusan keluarga yang mengungsi akibat perang dari kota Tabqa di Sungai Efrat ke sebuah kamp di wilayah utara.

Sebagai gantinya, dibutuhkan waktu tiga hari berkendaraan, dan membawa benda-benda yang mematikan – ratusan pejuang ISIS, keluarga mereka dan berton-ton senjata dan amunisi.

Kesepakatan untuk membiarkan pasukan ISIS melarikan diri dari Raqqa telah diatur oleh para pejabat setempat.

Kesepakatan itu akan memungkinkan ratusan pasukan ISIS melarikan diri dari kota itu.

“Kami seharusnya masuk bersama dengan pasukan SDF, tapi kami pergi sendiri. Begitu kami masuk, kami melihat para pasukan ISIS dengan senjata dan sabuk bunuh diri mereka. Jika ada yang salah dalam kesepakatan tersebut, mereka akan mengebom seluruh konvoi, bahkan anak-anak dan kaum perempuan mereka memiliki sabuk bunuh diri.” kata seseorang kepada media Raqqa tentang SDF.

Pasukan ISIS yang melarikan diri dari markasnya tidak akan disiarkan di televisi.

Meskipun ada kesepakatan untuk hanya mengambil senjata pribadi, para pejuang ISIS mengambil semua senjata yang bisa mereka bawa.

Karena adanya penyelidikan oleh BBC itu, pasukan koalisi sekarang mengakui bagian yang dimainkannya dalam kesepakatan tersebut.

Sekitar 250 pejuang ISIS diperbolehkan untuk meninggalkan Raqqa, bersama dengan 3.500 anggota keluarga mereka.

Sejak hari pertama ISIS muncul, banyak yang selalu mempertanyakan motif mereka, terutama saat ISIS menargetkan banyak kaum Muslim lainnya, dan bukan pasukan koalisi barat.

Di Suriah, ISIS muncul ketika Bashar al-Assad hampir jatuh, lalu mereka pindah ke Suriah dan mulai memerangi kelompok-kelompok pemberontak, suatu hal yang sangat menguntungkan posisi al-Assad.

Di Mosul sekarang kita tahu tentara Irak diperintahkan oleh para atasan mereka di Baghdad untuk meninggalkan kota itu dan menyerahkan kota tersebut kepada ISIS. ISIS secara bebas bergerak melintasi perbatasan Irak-Suriah dimana pesawat-pesawat terbang barat  mengendalikan wilayah udara, namun anehnya mereka tidak banyak menghancurkan ISIS. Pembebasan Raqqa dari ISIS benar-benar menunjukkan mereka masih dibutuhkan.

Ditulis oleh Adnan Khan

Share artikel ini: