Banjir Bandang Korut karena Salah Kelola Lingkungan

 Banjir Bandang Korut karena Salah Kelola Lingkungan

Mediaumat.info – Menanggapi mengamuknya pemimpin Korea Utara akibat banjir bandang yang mendera di wilayah negaranya, Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Aswar, Ph.D. menyampaikan bahwa hal ini terjadi karena adanya salah kelola dalam pengelolaan lingkungan.

“Bicara mengenai manajemen pengelolaan negara, termasuk pengelolaan lingkungan yang tidak baik yang membuat akhirnya ketika bencana datang atau ketika hujan deras turun itu akhirnya menjadi bukti atau fakta bahwa ini terjadi karena ada mismanagement (salah Kelola) dalam pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan-pencegahan terjadi banjir,” tuturnya dalam Kabar Petang: Korut di Jurang Bangkrut? di kanal YouTube Khilafah News, Senin (16/9/2024).

Lebih jauh lagi, menurut Hasbi, salah kelola bukan terkait pengelolaan lingkungan saja tapi persoalan yang lebih serius lagi adalah salah Kelola dalam pengelolaan negara.

“Jadi ini bukan hanya pengelolaan banjir ya, tapi ini juga ada persoalan yang saya kira serius dalam pengelolaan bernegara di Korea Utara,” ungkapnya.

Menjadi Terpuruk

“Saya kira, dalam isu pengembangan nuklir, membangun Korea Utara secara militaristik membuat Korea (Utara) menjadi lebih terpuruk,” Jelasnya

Bahkan lanjut Hasbi, PBB juga melakukan embargo atau sanksi ekonomi terhadap Korea Utara.

“Ini berdampak buruk pada Korea Utara, di dalam aspek eksternal ya, “bebernya.

Sedangkan dalam aspek internal, Hasbi menyampaikan ada korupsi yang tinggi, kebebasan yang dikekang, masyarakat sipil tidak bebas berbicara tentang politik.

“Tingkat kualitas masyarakat Korea Utara juga tidak baik, bahkan kabarnya banyak yang akhirnya memilih lari ya, sekitar 30.000 orang lebih warga Korea Utara yang lari ke Korea Selatan untuk mendapatkan kebebasan,” pungkasnya. [] Teti Rostika

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *