Bangladesh Rusuh Besar-besaran, Hasina Bakal Terguling?

 Bangladesh Rusuh Besar-besaran, Hasina Bakal Terguling?

Mediaumat.info – Pengamat Hubungan Internasional dari Geopolitical Institute Hasbi Aswar, Ph.D. belum melihat adanya seruan untuk menjatuhkan Perdana Menteri Sheikh Hasina dalam kerusuhan besar-besaran di Bangladesh yang menentang kuota lapangan pekerjaan dan telah menewaskan kurang lebih 200 orang dan penangkapan demonstran sekitar 1200 orang.

“Tapi kalau ada yang mengatakan ada yang bertanya bagaimana masa depan politik Bangladesh di aksi ini? Apakah akan terjadi perubahan besar? Saya belum melihat ada seruan-seruan besar ya, narasi-narasi besar untuk melakukan revolusi atau reformasi politik begitu untuk menjatuhkan atau menurunkan Sheikh Hasina,” ujar Pengamat Hubungan Internasional dari Geopolitical Institute Hasbi Aswar, Ph.D. dalam Kabar Petang: Geger Geden! Sheikh Hasina Bakal Digulingkan? di kanal Youtube Khilafah News, Rabu (31/7/2024).

Karena Hasbi melihat narasi-narasi dari kaum demonstran itu hanya fokus kepada penolakan terhadap kebijakan yang memprioritaskan keluarga veteran untuk penambahan kuota pekerjaan dan tuntutan untuk melepas sebagian demonstran yang ditangkap.

Wallahu’alam saya tidak tahu, apakah itu memang isu yang sengaja dibajak, apa sengaja di-blow up ya, atau dibiarkan oleh pemerintah, karena pemerintah yang represif itu kan tidak akan membiarkan opini itu yang keluar atau media yang keluar itu adalah media atau opini yang merugikan mereka (pemerintah Bangladesh) gitu,” jelasnya.

Mungkin, lanjutnya, karena mereka (pemerintah Bangladesh) masih sangat kuat. Jadi negara-negara otoriter termasuk Bangladesh biasanya diikat kuat oleh militer dan militer itu tidak segan-segan melakukan tindakan represif yang sangat kuat.

“Bahkan pernah Sheikh Hasina itu sudah beberapa kali berupaya untuk digulingkan termasuk kudeta militer tapi belum juga berhasil sampai hari ini. Artinya apa? Perlindungan militer terhadap Hasina ini, itu sangat kompak dan sangat kuat,” tuturnya.

Sehingga, tuturnya, yang terjadi adalah belum ada tanda-tanda perjuangan masyarakat di sana itu memiliki peluang untuk melakukan penjatuhan atau penggulingan terhadap rezim.

“Tapi pelajaran penting yang kita bisa ambil dari sini ya, untuk pemirsa sekalian, adalah bahwa dalam sebuah negara di mana pemerintahnya itu tidak bisa menjamin kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya, sekuat apa pun negara itu, sekuat apa pun, seotoriter apa pun negara itu, itu ada masanya di mana masyarakat akan melakukan perlawanan terus menerus sampai akhirnya tumbang,” bebernya.

Jadi, ungkapnya, semua negara otoriter itu tidak akan pernah bisa tenang, mereka (negara otoriter) pasti akan selalu menghadapi perlawanan-perlawanan dari masyarakat dan sejarah selalu membuktikan bahwa masyarakat itu akan selalu menjadi pemenang dalam setiap pertempuran-pertempuran melawan represifme otoriter pemerintahan lokal atau rezim kolonial yang datang menduduki negara tersebut.

“Pelajaran untuk kaum Muslimin, saya kira di negara-negara kaum Muslimin juga Bangladesh, saya kira termasuk dari negara kaum Muslimin dan sekarang banyak sekali negara-negara umat Islam yang juga otoriter. Bukan hanya otoriter secara politik tapi juga menggunakan otoritarianisme mereka itu untuk menyembunyikan kejahatan-kejahatan mereka, maka pesan saya adalah, ‘Ya, kalian silakan ya, para pemimpin-pemimpin otoriter itu, silakan dengan sekuat tenaga menjaga kepemimpinan kalian, kekuasaan kalian, tapi yakinlah satu hari nanti masyarakat itu akan menumbangkan kalian’,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *