Telah berlangsung acara Tabligh Akbar Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diadakan di Pondok Pesantren Al ‘Imat Raudlatur Rahman Bangkalan pada Tanggal 10 Rajab 1440 H / 17 Maret 2019 yang mengangkat tema “ Meneladani Kepemimpinan Rasulullah ﷺ” dan dihadiri sekitar 250 orang.
Sambutan oleh Sohibul hajat Kyai Fahad Abdurrahahman dalam materinya beliau menyampaikan kalimat Tauhid adalah inti dari Islam, bendera yang bertuliskan kalimat Tauhid adalah bendera umat Islam. Jadi ketika ada kelompok atau organisasi apapun yang mengkriminilisasi atau sampai membakar bendera tauhid itu sebuah kesalahan besar. Beliau sempat menyatakan bagi yang mengkriminilisasi kalimat Tauhid apabila dia muslim bisa terjerumus dalam kekafiran yang nyata. Untuk itu beliau menghimbau kepada masyarakat agar tidak alergi dengan bendera tauhid.
Pemateri pembuka yaitu Ustadz Abdurrahman, S.Pd.I memaparkan orasi “masalah umat kini dan urgensi Khilafah sebagai solusi“ beliau menyampaikan tentang sebuah kejadian di bulan Rajab seperti istri Rasulullah yaitu Khadijah Binti Khuwalid dan pamannya Abu Tholib meninggal dunia.
Rasulullah sangat sedih. Untuk menghapuskan kesedihan beliau, Allah SWT mengisra’ mi’rajkan Rasulullah ﷺ. Pada bulan Rajab pula mahkota umat yaitu kekhilafahan di Turki Utsmani diruntuhkan oleh kaum kafir. Sampai dengan saat ini kondisi umat Islam sangat terpuruk. Kita melihat umat Islam dijadikan sebagai santapan empuk oleh kaum kafir, contoh yang baru saja terjadi di New Zealand ketika umat Muslim melaksanakan Sholat Jumat, diberondong senapan secara brutal oleh seorang teroris. Kita juga melihat apa yang terjadi di media televisi, jika umat Islam sebagai korban kejahatan, media dunia diam membisu.
Contoh lagi di Syuriah, Gaza Palestina, dan dunia Islam lainnya apakah media memberitakan? Kenapa bisa terjadi seperti itu ? Karena Junnah atau Perisai Pelindung Umat Islam yaitu seorang Khaliffah atau pemimpin dunia Islam dalam bingkai Khilafah Islammiyah tidak ada. Apa yang harus dilakukan umat sekarang? Beliau mengajak masyarakat agar mengetahui apa itu Khilafah. Apa yang harus dilakukan agar Khilafah bisa kembali tegak? Mari ikut dalam barisan pendakwah yang ingin menegakkan Khilafah.
Pemateri kedua KH. Imam Mahsus Pengasuh Pondok Pesantren Al Aziziyah 3 memberi materi bahwa tidak ada seorang figur yang dicatat sangat detail selain Rasulullah SAW. Dalam diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik dan harus dijadikan contoh oleh umatnya baik pribadinya maupun dalam kepemimpinannya.
Setelah itu dilanjutkan teatrikal tentang pengenalan bendera Rasulullah Al Liwa’ dan Ar Rayya. Dalam teatrikal tersebut ada seorang anak muda yang mencegat 2 pemuda yang membawa bendera Al Liwa’ dan Ar Rayya. Anak muda tersebut mnghakimi bahwa 2 pemuda tersebut adalah radikalis teroris dan bersikeukeh meskipun sudah dijelaskan oleh 2 pemuda tersebut.
Lalu seorang ustadz melihat kejadian tersebut dan menghampiri mereka. Setelah mengetahui persoalannya beliau menjelaskan sebuah hadist كَانَ لِوَاءُ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَبْيَض ، وَ رَايَتُهَ سَوْدَاء
“Bendera Liwa’ Rasulullah berwarna putih dan Ar Rayya-nya berwarna hitam.” (HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu Majah dan al-Khatib).
Pemateri ketiga KH. Abdul Hadi pengasuh Majlis Taklim Mursyid At Tauhid Al Yahyawi Assalafi menjelaskan bahwa ulama adalah pewaris nabi. Pada kondisi saat ini Ulama terbagi menjadi dua, ulama Akhirat dan ulama Su’u.
Rasulullah ﷺ bersabda, ”Ingatlah, sejelek-jelek keburukan adalah keburukan ulama dan sebaik-baik kebaikan adalah kebaikan ulama”. [HR Ad Darimi].
“Ulama adalah kepercayaan Rasul selama mereka tidak bergaul dengan penguasa dan tidak asyik dengan dunia. Jika mereka bergaul dengan penguasa dan asyik terhadap dunia, maka mereka telah mengkhianati para Rasul, karena itu jauhilah mereka.” [HR al Hakim].
Baru-baru ini ada ulama yang mau merevisi kata Kafir dengan non muslim. Beliau langsung melabeli itu adalah ciri ulama su’u, kenapa mereka saya labeli ulama su’u? karena mereka telah berupaya untuk merevisi apa yang difirmankan oleh Allaw SWT. Sungguh dan sungguh hindarilah ulama seperti itu!! karena mereka berjalan dengan nafsu semata.
Mereka sudah tidak berpegang pada Al Quran dan As Sunnah, maka masyarakat harus pintar dan cerdas dengan cara mendekatkan diri kita kepada Al Quran dan As Sunnah dan juga kepada Ulama Akhirat.
Pemateri keempat KH Toha Kholili Pengasuh Pondok Pesantren Al Muntaha menyampaikan materi bahwa umat ini harus mempersiapkan kekuatan baik otot maupun intelektual, karena musuh-musuh Islam akan memerangi kita. Jika mereka sudah bersiap menyerang Islam, kita sebagai umat Islam harus lebih siap. Kesiapan kita ini harus bisa menggentarkan musuh-musuh Allah SWT.
Sungguh jika kita menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kita. Bagaimana kita bisa menolong agama Allah? Maka perbaiki diri sesuai Al Quran dan As Sunnah. Lakukan apa yang diperintahkan oleh Allah dan jauhkan diri kita dari apa yang telah dilarang oleh Allah.
Umat Islam pada masa sekarang mengalami problematika yang menyakitkan. Karena ketiadaan Pemimpin yang memperjuangkan Islam. Berabad-abad yang lalu di Andalusia Spanyol sungguh termasyur berita bahwa Islam mengalami peradaban yang luar biasa dan bertahan sangat lama. Disana dijelaskan bahwa keilmuan dan kepemerintahannya sungguh luar biasa maju pesatnya.
Apakah sekarang ini dan kedepannya umat Islam tidak menginginkan kejayaan seperti itu lagi? Umat sekarang butuh pemimpin yang akan menegakkan syariat Islam. Marilah kita bahu membahu dan bersatu untuk tegaknya Islam demi kejayaan Islam. Umat yang beragama lain tidak perlu khawatir jika Islam memimpin dunia.
Pemateri kelima Ustadz Ali Tamam, M.Pd.I menyampaikan materi sungguh ironis keadaan umat Islam ketika Junnah atau Perisai yaitu Khalifah di Turki Utsmani runtuh oleh seorang Kafir yang Pencitraan bahwa dia muslim taat tidak lain dan tidak bukan dia adalah Mustafa Kemal Ataturk laknatullah. Tapi dalam buku-buku sejarah yang ada bahwa dia dijuluki bapak pembangunan Turki, tapi bukti menunjukkan dia adalah musuh dan pengkhianat Islam. Junnah Islam digulingkan pada tanggal 3 Maret 1924, dan sampai saat ini Islam mengalami kemunduran.
Khalifah itu diumpamakan sebagai seorang Bapak, Bapak akan melindungi dan membantu semua permasalahan yang dialami oleh anaknya. Kita sebagai umat Islam harus dan wajib mengiginkan adanya seorang Khalifah dalam bingkai Khilafah Islammiyah untuk saat ini dan kedepannya. Agar umat dan akidah Islam terlindung maka kita berdoa dan berupaya agar khilafah Islammiyah segera tegak dan itu tidak akan lama lagi. Percayalah dan percayalah. Karena Khilaffah Islammiyah tegak itu janji Allah dan Bisarah Rasulullah.
Acara selanjutnya adalah Doa yang disampaikan oleh Ustadz Ghufron. Pembawa acara menutup acara dan menginformasikan kegiatan ramah tamah dan dilanjutkan shalat dzuhur berjamaah.[]
Sumber: shautululama.co