Bahwa Sesungguhnya Kemerdekaan Memeluk Islam Itu Adalah Hak Muslim Uighur Juga!

Oleh: Eko Susanto (Koordinator BARA)

Muslim Uighur masih dalam ancaman. Sebelumnya kelompok HAM termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch telah menyerahkan laporan kepada komite PBB yang mendokumentasikan klaim pemenjaraan massal di kamp-kamp, tempat dimana mereka diwajibkan bersumpah setia kepada Presiden China Xi Jinping. Kongres Uyghur Dunia mengatakan dalam laporannya bahwa para tahanan ditahan tanpa tuduhan dan dipaksa untuk meneriakkan slogan-slogan Partai Komunis. Disebutkan bahwa mereka tidak diberi makan dengan baik, dan laporan tentang penyiksaan telah tersebar luas.

Sebagian besar narapidana tidak pernah dituntut dengan kejahatan dan tidak menerima perwakilan hukum. Bahkan disebutkan juga bahwa Cina melakukan penahanan dengan dalih memerangi ekstremisme agama.

Ini adalah kenyataan pedih. Terhadap diktatorisme Rezim China, dunia Barat diam, tidak berbuat apa – apa. Malah fakta berbicara bahwa mereka tak pernah membiarkan rakyat di negeri-negeri muslim membawa negaranya ke arah Islam.

Mereka selalu berusaha agar sistem yang diterapkan tetaplah sistem sekuler meski dibolehkan dengan selubung Islam, dan penguasanya tetaplah mau berkompromi dengan kepentingan Barat. Itulah yang terjadi saat ini di negeri ini, sebagaimana tampak dari proses legislasi di parlemen dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, khususnya di bidang ekonomi dan politik yang lebih menguntungkan kepentingan Barat.

Cengkeraman Barat juga tampak di negeri-negeri muslim yang tengah bergolak seperti di Suriah, begitu juga di Mesir dan negeri- negeri lain di kawasan Timur Tengah. Kenyataan ini juga semestinya memberikan peringatan umat Islam untuk tidak mudah terkooptasi oleh kepentingan penjajah. Juga peringatan kepada penguasa dimanapun untuk menjalankan kekuasaannya dengan benar, penuh amanah demi tegaknya kebenaran Islam, bukan demi memperturutkan nafsu serakah kekuasaan dan kesetiaan pada negara penjajah.

Terakhir, Sungguh, tindakan-tindakan permusuhan terhadap kaum Muslim di Turkistan Timur yang diduduki oleh Cina mencerminkan sejauh mana kebencian rezim komunis terhadap Islam, juga merupakan ketakutan dari negara Cina akan pengaruh Islam yang besar pada masyarakat Cina, yang tidak memiliki ideologi apapun yang dianutnya setelah jatuhnya ideologi komunis di dunia.

Dalam hal ini, semua negeri-negeri Islam harus mengambil langkah-langkah hukuman yang membuatnya jera terhadap rezim Cina.[]

Share artikel ini: