Mediaumat.info – Menyikapi wacana diperluasnya izin tambang kepada lembaga pendidikan, Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menilai bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tidak memahami masalah dan menganggap sepele protes masyarakat saat ini.
“Bahlil tidak memahami masalah sekaligus menganggap sepele apa yang menjadi protes masyarakat saat ini,” ujarnya dalam Kabar Petang: Bahlil Maunya Apa? di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (20/08/2024).
Apa sih yang menjadi persoalan pertambangan hari ini, lanjutnya, seharusnya itu yang diselesaikan. Karena kalau berbicara masalah tambang adalah hal panjang yang mestinya menjadi perhatian bersama.
Menurutnya, sumber daya alam (SDA) yang melimpah di negeri ini adalah tambang. “Kita tahu bahwa SDA yang melimpah di negeri ini salah satunya mengenai tambang. Sedang tambang itu terkait mineral dan batu bara,” terangnya.
Artinya, kata Agung, ketika kita bicara SDA, adalah sesuatu yang urgent, tidak bisa dianggap remeh, tidak bisa main-main. Apalagi ada unsur-unsur politik praktis yang digunakan untuk kepentingan dini.
Menurutnya, unsur-unsur politik praktis di balik penawaran konsesi lahan oleh Bahlil kepada pihak-pihak tertentu termasuk ormas Islam.
“Ada semacam unsur politik praktis di balik apa yang menjadi tawaran Saudara Bahlil ini. Ketika itu ditawarkan kepada ormas Islam misalnya atau ormas keagamaan. Kita semua tahu bahwa ormas tidak memiliki kapasitas. Sehingga mereka bisa jadi akan dibersamai oleh perusahaan-perusahaan pendamping,” bebernya.
Jika tidak demikian, sambungnya kembali, bisa jadi anak-anak muda yang duduk di ormas keagamaan yang kemudian bermain di tambang. Artinya anak-anak lama yang ada di ormas keagamaan inilah mereka yang terlibat dengan persoalan tambang.
Terakhir, ia menegaskan, sikap Bahlil yang tidak memahami persoalan ini bisa merusak semuanya. [] Nur Salamah
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat