Badai yang Menelanjangi Kapitalisme

Kemarahan membara, dan polisi menangkap 73 orang selama aksi protes malam hari di pusat kota Paris. Kemarahan memuncak saat pemerintah Prancis berusaha meloloskan RUU tanpa pemungutan suara di Parlemen (aljazeera.net, 17/3/2023).

**** **** ****

Pada hari Jum’at (17/3), di Prancis sedang berlangsung aksi pemogokan dan demonstrasi hari keenam sebagai protes terhadap proyek pemerintah untuk mengamandemen sistem pensiun, sehubungan dengan perselisihan di Parlemen antara otoritas eksekutif dan oposisi yang menolak proyek tersebut. Kami menemukan serikat pekerja mengancam untuk melumpuhkan negara dengan memobilisasi jalan, yang dimulai pada 7 Maret, sementara Presiden Emmanuel Macron terus mendesak untuk menyetujui proyek ini, yang dia anggap sebagai salah satu programnya untuk masa jabatan kedua menuju reformasi Prancis.

Amandemen ini mengatur untuk menaikkan usia pensiun menjadi 64 tahun, bukan 62 tahun seperti yang berlaku saat ini.

“Kami akan menghentikan semuanya, semuanya harus dihentikan di mana pun,” kata pemimpin partai La France insoumise (FI), Jean-Luc Melenchon, di sela-sela aksi demonstrasi di Montpellier, pada Selasa, 7 Maret 2023.

Laurent Berger, sekretaris jenderal serikat terbesar Prancis, French Democratic Confederation of Labour (CFDT), menekankan untuk melanjutkan aksi ketidakpuasan, tekad, dan perjuangan.

“Tujuannya hari ini bukan untuk mengumpulkan angka, tapi untuk menjaga momentum,” tambah pejabat kedua serikat pekerja, Marelise Leon.

Pemimpin serikat buruh Confederation Generale du Travail (CGT), Philippe Martinez, membenarkan bahwa di kota-kota menengah kami, masalah pensiun seperti jerami yang mematahkan punggung unta, apalagi ditambah dengan masalah daya beli dan perasaan akibat menurunnya pelayanan publik.

Di sisi lain, pemerintahan Elizabeth Bourne hanya memiliki mayoritas relatif, sementara deputi oposisi, terutama sayap kiri, berusaha untuk mengajukan sejumlah besar amandemen guna memperlambat diskusi dan memperpanjang krisis.

Diketahui bahwa pemerintah Prancis mengamandemen undang-undang ini untuk mengatasi ketidakseimbangan dana pensiun, terutama karena masyarakat di Prancis dan Eropa pada umumnya sedang menuju penuaan populasi, dan ini adalah salah satu masalah terbesar yang dideritanya. Sehingga dengan memburuknya krisis ekonomi, krisis energi, dan lainnya, kami menemukan bahwa solusi dari sistem positif cenderung melindungi pemerintah dan alat-alatnya dengan mengorbankan rakyat melalui cara menaikkan pajak, hal ini menunjukkan bahwa betapa kurangnya perhatian pemerintah untuk mengurus urusan rakyat mereka.

Krisis semacam itu mendorong ekstrim kanan untuk berkuasa, yang dapat menyebabkan perubahan radikal dalam realitas Eropa pada umumnya dan Prancis pada khususnya, bahkan krisis yang terus-menerus ini akan menunjukkan pecahnya tatanan sosial yang sudah robek, tetapi pemerintah selalu berusaha menutupinya dengan kemewahan tertentu dan mengorbankan orang lain, sehingga dengan ini pemerintah akan menelanjangi diri mereka sendiri dan undang-undangnya dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tugas utama pemerintahan adalah mengurusi urusan rakyat, bukan menjaga tabungan pemerintah dan melindungi oligarki mereka, dengan memanipulasi nasib rakyat dan mata pencaharian mereka.

Sistem kapitalis yang berkuasa saat ini, kekurangan dan kegagalannya terlihat jelas bagi para penganutnya, terutama dalam menyelesaikan masalah dan krisis luar biasa yang muncul karenanya, serta karena alatnya yang hanya didasarkan pada kemanfaatan murni, eksploitasi rakyat dan riba yang mematikan, juga  tidak ada perhatian apapun untuk urusan rakyat, terutama kelas miskin yang akan bergerak dan menuntut perubahan, tetapi perubahan yang membuat mereka tetap berada dalam kubangan kapitalisme, yang dapat berujung pada konflik yang panjang dan pahit.

Solusi yang tepat adalah kembali pada apa yang bermanfaat dan memperbaiki kehidupan umat manusia, menghormati manusia dan fitrahnya, menjaga dan mengatur nalurinya dengan cara yang menjamin kemanusiaannya, namun ini hanya dapat dicapai dengan pendekatan ketuhanan yang tercermin dalam ideologi Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad saw. Oleh karena itu, para penganut ideologi yang benar ini perlu berjuang untuk mengembalikannya ke tampuk kekuasaan, sehingga setiap orang yang berakal dapat melihatnya, dan agar seluruh umat manusia mengetahui bahwa itu adalah satu-satunya solusi yang tepat bagi manusia. Hal ini menambah tanggung jawab mereka yang tengah berjuang untuk melanjutkan jalan hidup Islami, sebab solusi kemanusiaan terletak pada perjuangan mereka. Untuk itu, kami menyerukan kepada setiap orang yang memiliki kekuasaan dan setiap orang dengan beragam posisi dan status sosialnya untuk membuka jalan bagi tegaknya Khilafah Rasyidah, demi mewujudkan kebenaran dan menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kapitalisme menuju keadilan dan cahaya Islam. Allah SWT berfirman:

﴿يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ﴾

Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.” (TQS. Ash-Shaf [61] : 8) [Nabil Abdul Karim]

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 20/3/2023.

Share artikel ini: