Austria mengumumkan mengusir 60 imam yang didanai Turki beserta keluarga mereka serta menutup tujuh masjid sebagai bagian dari tindakan keras terhadap “Islam Politik.”
Saat Kurz menjabat sebagai menteri yang bertanggung jawab atas integrasi, pada tahun 2015 dia memelopori sebuah “Undang-Undang Tentang Islam” yang melarang pendanaan asing dari kelompok agama.
Berbicara kepada wartawan hari Jumat di Wina, Kurz menyatakan: “Dalam masyarakat paralel, Islam politik dan radikalisasi tidak memiliki tempat di negara kita.”
Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, segera membalas hal itu.
“Keputusan Austria untuk menutup tujuh masjid dan mengusir imam dengan alasan lemah adalah refleksi dari gelombang populis anti-Islam, rasis dan diskriminatif di negara ini,” katanya di Twitter.
Efek gerakan itu sekitar 60 imam yang diduga terkait dengan Asosiasi Kebudayaan Islam-Turki, suatu cabang dari dinas urusan agama Turki Diyanet.
Pemerintah Austria menuduh kelompok itu melanggar larangan pendanaan asing dari kantor keagamaan.
Tujuh masjid juga akan ditutup sebagai tanggapan atas investigasi oleh otoritas urusan agama Austria yang menganggap bahwa mereka telah beroperasi secara ilegal.
Empat masjid di Wina telah ditutup, dua di provinsi Upper Austria dan satu di Carinthia.
Di antara 8,8 juta orang Austria, diperkirakan terdapat sekitar 600.000 Muslim.[]
Sumber: wnd.com