Assad Jadi Ikon Kelompok Sayap Kanan di Amerika
Mediaumat.news – Ketertarikan warga Amerika terhadap Assad sesuai dengan hubungan yang lebih umum antara kelompok sayap kanan dan rezim Suriah yang telah semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir dan memainkan peran selama terjadinya demonstrasi kelompok nasionalis kulit putih akhir pekan ini di Virginia.
Politik yang dimainkan Assad – dan sebelumnya oleh ayahnya – secara historis dikaitkan lebih banyak dengan kelompok kiri daripada kelompok kanan. Namun, dalam beberapa bulan terakhir Assad telah menjadi ikon juga bagi kelompok sayap kanan, dimana pemimpin dan juru bicaranya telah memuji kebengisan yang dilakukannya sehingga dia dituntut telah melakukan kejahatan perang, perannya dalam memerangi ISIS serta pendiriannya terhadap umat Islam dan Yahudi.
Dalam video live streaming, orang-orang itu terlihat membela Assad. “Assad tidak melakukan apapun,” kata aktivis sosial media Tim Gionet, yang juga dikenal sebagai “Baked Alaska” di Twitter dan YouTube.
Kemunculan Assad sebagai pahlawan yang populer untuk kelompok sayap kanan tampaknya telah diikuti oleh serangkaian tweet pada bulan Maret oleh mantan pemimpin Ku Klux Klan David Duke, di mana dia memberikan pujian kepada presiden Suriah itu, yang digambarkannya sebagai “pemimpin yang menakjubkan” – dan pujian oleh lebih banyak orang lagi. Pemimpin sayap kanan lainnya telah lama menyatakan dukungan mereka kepada presiden Suriah tersebut dan dengan jelas berharap bahwa Presiden Trump, yang berkomentar kurang bagus tentang Assad pada masa kampanye, akan membentuk sebuah aliansi dengannya.
Harapan tersebut juga didukung oleh dukungan terhadap Assad dari beberapa politisi sayap kanan di Eropa.
Le Pen dari Prancis, misalnya, mengatakan bahwa menjaga Assad agar tetap berkuasa adalah “Solusi yang paling meyakinkan.”
Meskipun Trump terus menolak untuk secara langsung mendukung Assad, bahkan menyebutnya “orang yang benar-benar jahat” dalam sebuah wawancara di TV bulan April, ketertarikan kelompok sayap kanan terlihat dengan berharap presiden Suriah itu bisa terus berkuasa.
Perselingkuhan kelompok sayap kanan dengan Assad juga mungkin tidak sepenuhnya tidak terduga.[]
Sumber: Washingtonpost.com