AS Tidak Punya Pilihan Selain Melanjutkan Dialog Dengan Taliban Terkait Afghanistan

Meskipun Presiden AS Trump baru-baru ini membatalkan pembicaraan dengan Taliban, namun dia tidak punya pilihan lain selain melanjutkan negosiasi dengan mereka.

Kantor berita Reuter mengatakan dengan mengutip dari dua sumbernya bahwa “Sebuah delegasi Taliban bertemu dengan perwakilan khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad selama lebih dari satu jam pada hari Kamis (03/10) dalam kontak pertama yang diketahui antara kedua pihak sejak Presiden AS Donald Trump menunda pembicaraan bulan lalu.”

Trump menunda pembicaraan, yang tujuannya membicarakan rencana penarikan pasukan AS dari Afghanistan dengan imbalan jaminan keamanan bagi Taliban, setelah seorang tentara AS dan 11 lainnya tewas dalam serangan bom Taliban di Kabul.

Taliban siap mendukung perjanjian tentatif yang dicapai di Doha sebelum Trump membatalkan pembicaraan, menurut Menteri Luar Negeri Pakistan dan sumber-sumber dari kelompok militan, yang mengatakan bahwa mereka mujahidin ingin melanjutkan negosiasi.

Tetapi sumber-sumber resmi memperingatkan bahwa pertemuan di ibukota Pakistan, Islamabad, tidak mewakili dimulainya kembali negosiasi formal.

“Para pejabat Taliban mengadakan pertemuan dengan Zalmay Khalilzad,” kata seorang pejabat senior Pakistan kepada Reuters tanpa menyebut nama karena dia tidak berwenang berbicara di depan umum. “Yang bisa saya katakan adalah bahwa Pakistan telah memainkan peran besar dalam meyakinkan mereka tentang pentingnya proses perdamaian.”

Amerika Serikat tidak diragukan lagi adalah negara adikuasa di dunia dan negara yang paling kuat—untuk saat ini. Namun jelas sekali bahwa Amerika Serikat tidak dapat melakukan sediri pendistribusian kekuatan negara adikuasa itu pada pihak lain di dunia. Sementara satu-satunya alasan yang membuat Amerika dapat berbicara dengan Taliban adalah tekanan terus-menerus yang diberikan oleh kepemimpinan Pakistan pengkhianat yang telah mengkhianati umat Islam Pakistan dan Afghanistan di setiap kesempatan. Untuk itu, perlu disadari betuk bahwa kaum Muslim tidak akan bebas dari masalah mereka, sampai mereka mendirikan kembali Khilafah ‘ala minhājin nubuwah, yang akan melayani setiap kepentingan umat Islam dan agamanya, serta membersihkan racun-racun kehadiran pasukan kaum kafir asing dari negeri-negeri kaum Muslim (kantor berita HT, 09/10/2019).

Share artikel ini: